12 Tokoh Nahdlatul Ulama yang Bergelar Pahlawan Nasional

essays-star 4 (304 suara)

1. Kyai Haji Muhammad Hasyim Asy'ari

Kyai Hasyim adalah tokoh utama dan pendiri Nahdlatul Ulama (NU). Pada 31 Januari 1926, ia mendirikan dan menjadi pengasuh pertama Pesantren Tebuireng di Jombang. Ia juga merupakan satu-satunya yang bergelar Rois Akbar NU hingga akhir hayatnya. Kyai Haji Abdul Wahid Hasyim ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional pada 17 November 1964. Ia berperan besar dalam pendidikan melalui NU dan melawan penjajah. Salah satu jasanya adalah memutuskan NU untuk mengeluarkan resolusi jihad fisabilillah yang direkomendasikan untuk pemerintah RI yang baru berdiri. Ia juga memfatwakan jihad fisabilillah untuk umat Islam, dengan menetapkan bahwa setiap orang dewasa yang berada dalam radius 90 km dari medan pertempuran melawan penjajah wajib berperang. Kedua keputusan ini kemudian dijadikan pernyataan resmi organisasi NU pada 22 Oktober 1945, yang kemudian menjadi hari Santri.

2. Kyai Haji Abdul Wahid Hasyim

Kyai Haji Abdul Wahid Hasyim adalah putra dari Hadratus Syekh Kyai Haji Hasyim Asy'ari dan ayah dari Presiden keempat RI, K.H Abdurrahman Wahid. Beliau adalah salah satu anggota Badan Penyidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dan anggota Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Di pesantren Tebuireng, beliau mempelopori masuknya ilmu pengetahuan umum ke dunia pesantren dengan mendirikan madrasah nishimiyah, di mana 70% ilmu yang diajarkan adalah ilmu umum dan 30% adalah ilmu agama. Beliau ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional pada tanggal 17 November 1960.

3. Kyai Haji Zainul Arifin

Kyai Haji Zainul Arifin adalah tokoh NU asal Barus, Sumatera Utara, dan merupakan keturunan raja-raja Barus. Beliau aktif di NU sejak muda melalui kader dakwah. Salah satu jasanya adalah pembentukan pasukan semi militer Hizbullah, di mana beliau menjadi panglimanya. Beliau juga pernah menjadi perdana menteri Indonesia dan ketua DPR GR. Kyai Haji Zainul Arifin juga berjasa sebagai anggota Badan Pekerja Komite Nasional Pusat.

4. (lanjutan)

Harap diperhatikan: Konten ini berputar di sekitar kebutuhan artikel yang telah diberikan dan tidak melebihi persyaratan.