Yayasan dan Kemungkinan Mendirikan Badan Usaha: Perspektif Hukum

Yayasan merupakan lembaga nir-laba yang didirikan oleh sekelompok orang dengan tujuan sosial, keagamaan, dan kemanusiaan. Namun, apakah yayasan dapat mendirikan suatu badan usaha? Pertanyaan ini penting karena Undang-Undang mengawasi agar tujuan mulia yayasan tidak disalahgunakan oleh Organ Yayasan untuk mencari keuntungan pribadi sebagaimana badan usaha perseroan. Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan apakah yayasan dapat mendirikan badan usaha dan menyertakan dasar hukum yang konkrit. Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, penting untuk memahami definisi dan karakteristik yayasan. Yayasan adalah lembaga non-profit yang bertujuan untuk kepentingan sosial, keagamaan, dan kemanusiaan. Tujuan yayasan ini tidak boleh bertentangan dengan hukum dan moralitas yang berlaku. Yayasan juga memiliki kekhususan dalam pengelolaan dan penggunaan dana yang diterimanya. Namun, meskipun yayasan memiliki tujuan yang mulia, mereka juga dapat mendirikan badan usaha. Hal ini tergantung pada undang-undang yang berlaku di negara masing-masing. Dalam beberapa negara, yayasan diperbolehkan untuk mendirikan badan usaha dengan beberapa syarat dan batasan yang ditetapkan oleh hukum. Salah satu dasar hukum yang konkrit adalah Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 tentang Yayasan. Pasal 14 ayat (1) dalam undang-undang ini menyatakan bahwa yayasan dapat melakukan kegiatan usaha yang sesuai dengan tujuan yayasan, asalkan kegiatan usaha tersebut mendukung dan tidak bertentangan dengan tujuan yayasan tersebut. Namun, penting untuk dicatat bahwa kegiatan usaha yang dilakukan oleh yayasan harus tetap mematuhi prinsip-prinsip non-profit dan tidak boleh mengabaikan tujuan sosial, keagamaan, dan kemanusiaan yayasan. Yayasan juga harus mematuhi ketentuan perpajakan yang berlaku dan melaporkan kegiatan usahanya secara transparan. Dalam beberapa kasus, yayasan dapat mendirikan badan usaha sebagai sarana untuk mendapatkan pendapatan tambahan yang dapat digunakan untuk mendukung tujuan yayasan. Namun, penting untuk menjaga keseimbangan antara kegiatan usaha dan tujuan sosial yayasan agar tidak terjadi penyalahgunaan. Dalam kesimpulan, yayasan dapat mendirikan badan usaha dengan mematuhi ketentuan hukum yang berlaku. Dasar hukum yang konkrit untuk hal ini dapat ditemukan dalam Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 tentang Yayasan. Namun, penting untuk tetap memperhatikan tujuan sosial, keagamaan, dan kemanusiaan yayasan serta mematuhi prinsip-prinsip non-profit.