Pertemuan Pertama Lino dan Mil

Lino menarik kopernya, sedikit kesulitan karena beratnya. Ia baru saja tiba di asrama universitas dan sedang mencari kamarnya. Nomor kamarnya, 307, terpampang jelas di label kopernya. Setelah beberapa saat mencari, ia menemukannya. Pintu kamar sedikit terbuka, memperlihatkan seorang gadis sedang menata barang-barangnya. "Permisi," kata Lino ragu-ragu. Gadis itu menoleh, tersenyum ramah. Rambutnya panjang, terurai indah. Ia mengenakan kaos putih polos dan celana jeans. "Hai! Kamu juga penghuni kamar 307?" tanyanya. "Iya, aku Lino," jawab Lino, sedikit gugup. "Aku Mila," balas gadis itu, sambil menyodorkan tangannya. Lino menyambut uluran tangan Mila dengan senang hati. "Senang bertemu denganmu, Mila," kata Lino. "Kamarnya... lumayan besar ya." Mila tertawa kecil. "Iya, cukup nyaman kok. Semoga kita bisa akur selama tinggal di sini." Lino mengangguk setuju. "Semoga begitu. Aku masih sedikit bingung mau menata barang-barangku di mana." "Tenang saja," kata Mila. "Kita bisa bagi-bagi tempat. Aku sudah hampir selesai menata barang-barangku. Mau dibantu?" Lino tersenyum lega. "Terima kasih, Mila. Bantuanmu sangat berarti." Mereka pun mulai menata barang bersama-sama, berbagi cerita tentang perjalanan mereka menuju kampus dan harapan mereka selama kuliah. Suasana kamar terasa hangat dan nyaman. Pertemuan pertama yang singkat itu telah menumbuhkan rasa optimisme dan persahabatan di antara mereka berdua. Lino merasa beruntung memiliki teman sekamar sebaik Mila, dan ia yakin masa kuliahnya akan dipenuhi dengan pengalaman-pengalaman indah bersama Mila dan teman-teman lainnya. Sebuah awal yang menjanjikan di babak baru kehidupan mereka.