Kue, Game, dan Cinta Segitiga **

** Amar, seorang pemuda introvert yang lebih akrab dengan dunia virtual daripada dunia nyata, menghabiskan sebagian besar waktunya untuk bermain game. Hidupnya berubah ketika ibunya menyuruhnya membeli kue di kota sebelah. Amar, yang malas keluar rumah, terpaksa pergi dan di sana, di toko kue yang sederhana, ia bertemu Andin, pemilik toko yang manis dan ramah. Cara Andin melayani pelanggan, yang unik dan penuh perhatian, membuat Amar penasaran. Namun, hatinya terhenyak saat melihat Yadi, seorang penulis dan teman Andin sejak kecil, mendekati Andin. Amar merasakan sebuah ketertarikan yang kuat pada Andin, namun kehadiran Yadi membuatnya merasa terancam. Amar, yang awalnya enggan berinteraksi dengan dunia luar, mulai sering mengunjungi toko kue Andin. Ia ingin lebih dekat dengan Andin, ingin memahami apa yang membuatnya begitu istimewa. Perlahan-lahan, dunia luar mulai menarik perhatian Amar. Ia mulai merasakan keindahan dan kehangatan interaksi manusia, sesuatu yang sebelumnya tidak pernah ia rasakan. Andin, yang menyadari ketertarikan Amar, mulai mengajaknya untuk menjelajahi dunia luar. Mereka menghabiskan waktu bersama, berbincang, dan berbagi cerita. Amar, yang awalnya merasa canggung, mulai membuka diri dan menunjukkan sisi dirinya yang sebenarnya. Andin, yang terpesona oleh ketulusan dan keunikan Amar, mulai merasakan benih-benih cinta tumbuh di hatinya. Namun, Yadi, yang juga mencintai Andin, tidak tinggal diam. Ia berusaha untuk memenangkan hati Andin dengan segala cara. Amar, yang menyadari persaingan ini, merasa tertekan. Ia tidak ingin kehilangan Andin, namun ia juga tidak ingin menyakiti Yadi, yang telah menjadi sahabat Andin sejak lama. Di tengah dilema ini, Amar menyadari bahwa cinta tidak selalu tentang siapa yang lebih dulu datang atau siapa yang lebih kuat. Cinta adalah tentang memahami, menerima, dan menghargai. Amar memutuskan untuk jujur kepada Andin tentang perasaannya, dan berharap Andin dapat merasakan hal yang sama. Kisah cinta segitiga ini menjadi titik balik dalam hidup Amar. Ia belajar tentang arti persahabatan, arti cinta, dan arti keberanian untuk mengejar apa yang ia inginkan. Ia belajar bahwa dunia luar, dengan segala kompleksitasnya, jauh lebih menarik daripada dunia virtual yang selama ini ia huni. Dan yang terpenting, ia belajar bahwa cinta, dalam bentuk apapun, adalah sebuah anugerah yang harus dihargai.