Menghitung Tegangan dalam Rangkaian Listrik

Dalam rangkaian listrik, tegangan adalah salah satu konsep penting yang perlu dipahami. Tegangan dapat dihitung menggunakan hukum Ohm, yang menyatakan bahwa tegangan (V) adalah hasil kali antara arus (I) dan resistansi (R). Dalam kasus ini, kita akan mencari besar tegangan antara titik a dan b dalam rangkaian dengan resistansi R1 = 4 ohm, R2 = R3 = 6 ohm, dan arus sebesar 2 Ampere. Untuk menghitung tegangan antara titik a dan b, kita perlu menggunakan hukum Ohm. Hukum Ohm menyatakan bahwa tegangan (V) adalah hasil kali antara arus (I) dan resistansi (R). Dalam kasus ini, arus yang mengalir adalah 2 Ampere dan resistansi total rangkaian adalah R1 + R2 + R3 = 4 + 6 + 6 = 16 ohm. Menggunakan rumus V = I * R, kita dapat menghitung tegangan antara titik a dan b. Substitusikan nilai arus dan resistansi ke dalam rumus tersebut: V = 2 Ampere * 16 ohm V = 32 Volt Jadi, besar tegangan antara titik a dan b adalah 32 Volt. Oleh karena itu, jawaban yang benar adalah d. 32 Volt. Dalam rangkaian listrik, pemahaman tentang tegangan sangat penting. Dengan menggunakan hukum Ohm, kita dapat menghitung tegangan dalam rangkaian dengan mudah. Dalam kasus ini, kita telah menghitung tegangan antara titik a dan b dalam rangkaian dengan resistansi R1 = 4 ohm, R2 = R3 = 6 ohm, dan arus sebesar 2 Ampere. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa besar tegangan antara titik a dan b adalah 32 Volt.