Strategi Pengembangan Ekonomi Biru untuk Masyarakat Pesisir di Negara Berkembang

Negara-negara berkembang dengan potensi alam strategis khususnya di wilayah pesisir, menghadapi tantangan serius dalam mengelola ekonomi biru. Stok sumber daya alam yang semakin menipis telah menyebabkan masyarakat pesisir kehilangan hak-hak mereka dan menyebabkan peningkatan kemiskinan yang signifikan. Selain itu, buruknya ekonomi juga mengganggu keberlanjutan pulau-pulau kecil sebagai sumber daya alam yang penting. Di tengah kondisi ini, solusi untuk mengatasi masalah ekonomi di negara-negara berkembang seperti Indonesia masih menjadi perdebatan hangat. Salah satu solusi yang diusulkan adalah konsep ekonomi biru yang dikembangkan oleh Ridwanuddin, seorang ekonom. Konsep ini bertujuan untuk memperbaiki ekonomi pesisir dengan memanfaatkan sumber daya alam secara berkelanjutan. Namun, implementasi konsep ini di negara-negara berkembang masih terhambat oleh berbagai faktor, termasuk eksploitasi berlebihan terhadap sumber daya alam dan kurangnya kesadaran akan pentingnya menjaga ekosistem pesisir. Dalam konteks ini, diperlukan langkah-langkah konkret untuk mengembangkan ekonomi biru di negara-negara berkembang. Hal ini tidak hanya akan membantu mengatasi kemiskinan, tetapi juga melindungi ekosistem pesisir yang rentan terhadap kerusakan akibat aktivitas manusia. Dengan demikian, pengembangan ekonomi biru dapat menjadi solusi yang berkelanjutan bagi masyarakat pesisir di negara-negara berkembang.