Analisis Biaya Operasional Pada PT Gemuruh

PT Gemuruh adalah perusahaan yang telah menentukan tarif Biaya Operasional Pabrik (BOP) pada bulan Januari 2019. Perusahaan ini telah membuat anggaran BOP dengan kapasitas normal mesin sebesar 30.000 jam. Namun, pada akhir bulan, terjadi perubahan pada kapasitas sesungguhnya menjadi 27.500 jam. Dalam artikel ini, kita akan menganalisis biaya operasional yang dianggarkan dan biaya operasional sesungguhnya yang terjadi pada PT Gemuruh. Pertama-tama, mari kita lihat jenis biaya yang terkait dengan produksi. Biaya-biaya tersebut meliputi biaya bahan baku sebesar Rp 5.000.000, biaya tenaga kerja langsung sebesar Rp 2.500.000, biaya bahan penolong sebesar Rp 1.100.000, biaya depresiasi pabrik sebesar Rp 500.000, biaya bahan bakar sebesar Rp 0, biaya listrik sebesar Rp 11.600.000, biaya reparasi dan pemeliharaan masing-masing sebesar Rp 675.000 dan Rp 400.000, biaya asuransi bangunan sebesar Rp 800.000, biaya promosi sebesar Rp 1.250.000, biaya tenaga kerja tidak langsung dengan biaya variabel sebesar Rp 1.400.000 dan biaya tetap sebesar Rp 1.850.000, serta biaya kesejahteraan karyawan sebesar Rp 1.050.000. Selanjutnya, kita akan menghitung BOP tetap dan variabel yang dianggarkan. BOP tetap dianggarkan sebesar Rp 1.850.000, sedangkan BOP variabel dianggarkan sebesar Rp 1.400.000. Selanjutnya, mari kita hitung tarif BOP bulan Januari berdasarkan beberapa faktor. Pertama, berdasarkan jam mesin, tarif BOP adalah Rp 1.850.000 / 30.000 jam = Rp 61,67 per jam mesin. Kedua, berdasarkan biaya bahan baku, tarif BOP adalah Rp 5.000.000 / 60.000 unit = Rp 83,33 per unit produksi. Ketiga, berdasarkan biaya tenaga kerja langsung, tarif BOP adalah Rp 2.500.000 / 42.000 jam = Rp 59,52 per jam kerja langsung. Keempat, berdasarkan jam kerja langsung, tarif BOP adalah Rp 1.850.000 / 42.000 jam = Rp 44,05 per jam kerja langsung. Terakhir, berdasarkan unit produksi, tarif BOP adalah Rp 1.850.000 / 60.000 unit = Rp 30,83 per unit produksi. Selanjutnya, mari kita hitung BOP sesungguhnya. BOP variabel sesungguhnya adalah Rp 1.200.000, sedangkan BOP tetap sesungguhnya adalah Rp 1.850.000. Selanjutnya, kita akan melihat selisih antara BOP yang dianggarkan dan BOP sesungguhnya. Selisih BOP variabel adalah Rp 1.400.000 - Rp 1.200.000 = Rp 200.000, sedangkan selisih BOP tetap adalah Rp 1.850.000 - Rp 1.850.000 = Rp 0. Terakhir, mari kita buat jurnal yang diperlukan untuk mencatat semua informasi yang telah kita analisis. Dalam artikel ini, kita telah menganalisis biaya operasional yang dianggarkan dan biaya operasional sesungguhnya yang terjadi pada PT Gemuruh. Kita juga telah menghitung tarif BOP berdasarkan beberapa faktor dan melihat selisih antara BOP yang dianggarkan dan BOP sesungguhnya. Semoga artikel ini memberikan wawasan yang bermanfaat tentang analisis biaya operasional pada perusahaan.