Konstitusi Tertulis dan Tidak Tertulis dalam UUD NRI Tahun 1945

Konstitusi adalah hukum dasar yang mengatur tata kelola suatu negara. Ada dua jenis konstitusi, yaitu konstitusi tertulis dan konstitusi tidak tertulis. Dalam konteks UUD NRI tahun 1945, konstitusi ini dapat dikategorikan sebagai konstitusi tertulis yang bersifat formal. Konstitusi tertulis adalah konstitusi yang dituangkan dalam bentuk dokumen tertulis yang jelas dan terstruktur. UUD NRI tahun 1945 adalah contoh konstitusi tertulis yang mengatur dasar negara Indonesia. Dokumen ini berisi aturan-aturan yang mengatur pembagian kekuasaan, hak-hak asasi manusia, dan tata cara pemerintahan. Di sisi lain, konstitusi tidak tertulis adalah konstitusi yang tidak dituangkan dalam bentuk dokumen tertulis yang jelas. Konstitusi ini lebih bersifat non formal dan terbentuk melalui kebiasaan, tradisi, dan norma-norma yang berlaku dalam suatu negara. Contoh konstitusi tidak tertulis adalah konvensi konstitusional di Inggris, di mana kekuasaan monarki, parlemen, dan kabinet diatur oleh norma-norma yang tidak tertulis. Namun, dalam konteks UUD NRI tahun 1945, konstitusi ini tidak termasuk dalam kategori konstitusi tidak tertulis. Meskipun terdapat beberapa aspek yang tidak tertulis dalam UUD NRI tahun 1945, seperti norma-norma yang berkembang dalam praktik politik, namun konstitusi ini tetap dianggap sebagai konstitusi tertulis yang bersifat formal. Dalam konstitusi tertulis, aturan-aturan yang diatur secara jelas dan terstruktur memberikan kepastian hukum bagi warga negara. Konstitusi tertulis juga dapat diubah melalui proses yang ditentukan, seperti amandemen. Hal ini memungkinkan konstitusi untuk berkembang sesuai dengan kebutuhan dan perubahan zaman. Dalam kesimpulan, UUD NRI tahun 1945 adalah contoh konstitusi tertulis yang bersifat formal. Meskipun terdapat beberapa aspek yang tidak tertulis dalam konstitusi ini, namun secara keseluruhan, UUD NRI tahun 1945 mengatur dasar negara Indonesia dengan jelas dan terstruktur. Konstitusi tertulis memberikan kepastian hukum bagi warga negara dan dapat diubah sesuai dengan kebutuhan dan perubahan zaman.