Perkembangan Filsafat Ilmu Pengetahua

Pendahuluan: Filsafat ilmu pengetahuan telah mengalami perkembangan sepanjang sejarah, dengan berbagai filosof memberikan kontribusi penting. Dalam artikel ini, kita akan melihat bagaimana beberapa filosof terkemuka seperti John Locke, David Hume, Immanuel Kant, dan Johann Gottlieb Fichte telah membentuk dasar filsafat ilmu pengetahuan. Bagian 1: Teori Tabula Rasa oleh John Locke John Locke berpendapat bahwa akal seorang bayi seperti papan tulis yang kosong, dan pengetahuan berasal dari indra yang dibantu oleh pemikiran, ingatan, dan perasaan indrawi. Dia mengakui adanya ide bawaan (innate ideas) dan dikenal dengan teori tabula rasa. Bagian 2: Empirisme Radikal oleh David Hume David Hume mengkritik logika induktif dan berpendapat bahwa hanya ada dua cara pengetahuan, yaitu pengetahuan empiris dan reasoning abstrak mengenai kuantitas atau angka, yang keduanya bersifat deduktif. Bagian 3: Kritik Rasio Murni oleh Immanuel Kant Immanuel Kant memperkenalkan cara pengenalan dan kesimpulan secara sintetis yang diperoleh secara a posteriori dan a priori. Ilmu pengetahuan menuntut adanya putusan-putusan yang bersifat a priori dan sintetis. Bagian 4: Filsafat Wissenchoftslehre oleh Johann Gottlieb Fichte Johann Gottlieb Fichte memperkenalkan filsafat Wissenchoftslehre atau Ajaran Ilmu Pengetahuan, yang bukan suatu pemikiran teoritis tentang struktur ilmu pengetahuan, melainkan suatu penyadaran tentang pengenalan diri sendiri di bidang pengetahuan. Fichte menentang pandangan Kant tentang berpikir ilmu-pasti sebagai alat untuk kepastian. Kesimpulan: Perkembangan filsafat ilmu pengetahuan telah membentuk dasar pemikiran kita tentang pengetahuan dan realitas. Dari teori tabula rasa oleh Locke, empirisme radikal oleh Hume, kritik rasio murni oleh Kant, hingga filsafat Wissenchoftslehre oleh Fichte, setiap filosof telah memberikan kontribusi penting dalam membentuk pemahaman kita tentang ilmu pengetahuan.