Kekerasan Terhadap Perempuan di Indonesia: Tinjauan Catatan Tahunan Komnas Perempuan 2016

Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) telah merilis Catatan Tahunan (Catahu) 2016 yang mencatat berbagai kasus kekerasan terhadap perempuan di Indonesia. Catahu ini diluncurkan setiap tahun pada Hari Perempuan Internasional, yang jatuh pada tanggal 8 Maret. Ketua Komnas Perempuan, Azriana, menyatakan bahwa kekerasan terhadap perempuan semakin meluas dari segi pola, bentuk, dan angka. Data yang dikumpulkan oleh Komnas Perempuan menunjukkan bahwa kekerasan terhadap perempuan tidak hanya terjadi di wilayah domestik, tetapi juga telah meluas ke berbagai ranah, termasuk wilayah publik. Azriana menyebutkan bahwa hal ini berkaitan dengan peraturan daerah yang diskriminatif, peristiwa intoleransi agama, kebijakan hukuman mati, penggusuran, dan konflik politik. Kekerasan terhadap perempuan dapat dibagi menjadi tiga ranah, yaitu wilayah relasi personal, komunitas, dan negara. Berdasarkan data yang diperoleh dari 232 lembaga mitra Komnas Perempuan di 34 provinsi, terdapat 16.217 kasus kekerasan terhadap perempuan yang berhasil didokumentasikan. Kekerasan terhadap perempuan yang paling mencolok terjadi di ranah personal. Catahu 2016 menunjukkan adanya peningkatan kasus kekerasan seksual di ranah personal dibandingkan tahun sebelumnya, dengan jumlah kasus mencapai 11.207. Di ranah komunitas, terdapat 5.002 kasus kekerasan terhadap perempuan, di mana 1.657 di antaranya merupakan kasus kekerasan seksual. Tema kekerasan juga semakin luas, mencakup pekerja seks online, mucikari, selebriti pekerja seks, cyber crime, biro jodoh yang berkedok syariah, dan penyedia layanan perkawinan siri. Sementara itu, di ranah negara, aparat negara masih terlibat sebagai pelaku langsung atau melakukan pembiaran saat terjadi pelanggaran HAM. Komnas Perempuan mencatat adanya 8 kasus yang melibatkan negara, termasuk 2 kasus pemalsuan akta nikah di Jawa Barat dan 6 kasus lainnya di Nusa Tenggara Timur. Catatan Tahunan Komnas Perempuan 2016 memberikan gambaran yang jelas tentang kekerasan terhadap perempuan di Indonesia. Data yang dikumpulkan oleh Komnas Perempuan menjadi dasar untuk mengatasi masalah ini dan mendorong perubahan positif dalam perlindungan terhadap perempuan di negara ini.