Mengawal Kabinet Merah Putih: Evaluasi dan Harapan **

** Pelantikan Kabinet Merah Putih oleh Presiden Prabowo Subianto menandai babak baru pemerintahan. Kabinet yang terdiri dari 109 anggota ini diharapkan mampu menjalankan visi dan misi Presiden untuk mensejahterakan rakyat dan mewujudkan keadilan. Namun, pertanyaan besar muncul: apakah Kabinet Merah Putih akan bekerja secara efektif atau hanya menjadi wadah akomodasi politik? Saran Ketua DPP PDIP Said Abdullah agar Prabowo mengevaluasi kabinetnya dalam waktu enam bulan hingga satu tahun, menjadi poin penting. Waktu tersebut dinilai cukup untuk melihat kapabilitas para menteri dalam menjalankan tugasnya. Evaluasi ini penting untuk memastikan bahwa kabinet benar-benar bekerja untuk kepentingan rakyat, bukan sekadar kepentingan politik. Meskipun kita harus memberi kesempatan kepada Prabowo-Gibran untuk membuktikan komitmennya, evaluasi kinerja kabinet tetap menjadi keniscayaan. Hal ini untuk menghindari anggapan bahwa susunan kabinet hanya mencerminkan politik bagi-bagi kekuasaan. Prabowo harus membuktikan bahwa menteri-menterinya memang profesional dan kapabel, terlepas dari latar belakang politik mereka. Jika dalam waktu enam bulan atau satu tahun, terbukti ada menteri yang tidak mampu bekerja efektif, maka Prabowo sebagai kepala pemerintahan harus tegas melakukan reshuffle. Hal ini penting untuk memastikan bahwa kabinet tetap fokus pada tujuan utama, yaitu mensejahterakan rakyat dan mewujudkan keadilan. Rakyat berhak mengawasi dan memberi penilaian terhadap kinerja Kabinet Merah Putih. Kita harus aktif dalam mengawal jalannya pemerintahan, memastikan bahwa kabinet benar-benar bekerja untuk kepentingan rakyat. Semoga Kabinet Merah Putih mampu menjawab harapan rakyat dan membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih baik.