Perbedaan Pendapat Ulama tentang Tarawih Delapan Rakaat

Sholat Tarawih merupakan salah satu ibadah sunnah yang dianjurkan untuk dilakukan di bulan Ramadan. Ibadah ini memiliki keutamaan yang besar, di mana Allah SWT melipatgandakan pahala bagi umat muslim yang mengerjakannya. Namun, terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai jumlah rakaat sholat Tarawih yang dianjurkan. Sebagian ulama berpendapat bahwa sholat Tarawih sebaiknya dilakukan sebanyak delapan rakaat, sementara yang lain berpendapat bahwa jumlah rakaat yang dianjurkan adalah 20 rakaat. Perbedaan pendapat ini muncul karena adanya perbedaan pemahaman terhadap hadits-hadits yang berkaitan dengan sholat Tarawih. Artikel ini akan membahas perbedaan pendapat ulama tentang sholat Tarawih delapan rakaat, serta dalil-dalil yang mendukung masing-masing pendapat.

Pendapat Ulama yang Mendukung Sholat Tarawih Delapan Rakaat

Pendapat ulama yang mendukung sholat Tarawih delapan rakaat didasarkan pada beberapa hadits. Salah satu hadits yang sering dijadikan rujukan adalah hadits riwayat Imam Bukhari dan Muslim dari Aisyah RA yang berbunyi:

> "Rasulullah SAW tidak pernah sholat Tarawih lebih dari delapan rakaat, baik di Madinah maupun di Makkah."

Hadits ini menunjukkan bahwa Rasulullah SAW tidak pernah sholat Tarawih lebih dari delapan rakaat. Hal ini menjadi dasar bagi sebagian ulama untuk berpendapat bahwa sholat Tarawih delapan rakaat merupakan jumlah rakaat yang dianjurkan.

Pendapat Ulama yang Mendukung Sholat Tarawih Dua Puluh Rakaat

Di sisi lain, sebagian ulama berpendapat bahwa sholat Tarawih sebaiknya dilakukan sebanyak 20 rakaat. Pendapat ini didasarkan pada hadits riwayat Imam Ahmad dan Ibnu Majah dari Ibnu Abbas RA yang berbunyi:

> "Rasulullah SAW sholat Tarawih di bulan Ramadan sebanyak 20 rakaat, kemudian beliau sholat witir tiga rakaat."

Hadits ini menunjukkan bahwa Rasulullah SAW sholat Tarawih sebanyak 20 rakaat. Hal ini menjadi dasar bagi sebagian ulama untuk berpendapat bahwa sholat Tarawih 20 rakaat merupakan jumlah rakaat yang dianjurkan.

Penjelasan Lebih Lanjut tentang Perbedaan Pendapat

Perbedaan pendapat ulama mengenai jumlah rakaat sholat Tarawih ini muncul karena adanya perbedaan pemahaman terhadap hadits-hadits yang berkaitan dengan sholat Tarawih. Sebagian ulama berpendapat bahwa hadits yang menyebutkan Rasulullah SAW sholat Tarawih delapan rakaat lebih kuat, sementara yang lain berpendapat bahwa hadits yang menyebutkan Rasulullah SAW sholat Tarawih 20 rakaat lebih kuat.

Selain itu, perbedaan pendapat juga muncul karena adanya perbedaan dalam memahami makna "sholat Tarawih" itu sendiri. Sebagian ulama berpendapat bahwa "sholat Tarawih" merujuk pada sholat sunnah yang dilakukan setelah sholat Isya, sementara yang lain berpendapat bahwa "sholat Tarawih" merujuk pada sholat sunnah yang dilakukan di bulan Ramadan secara keseluruhan.

Kesimpulan

Perbedaan pendapat ulama mengenai jumlah rakaat sholat Tarawih merupakan hal yang wajar dalam Islam. Hal ini menunjukkan bahwa Islam merupakan agama yang toleran dan menghargai perbedaan pendapat. Penting bagi umat muslim untuk memahami bahwa tidak ada satu pendapat yang benar secara mutlak, dan masing-masing pendapat memiliki dalil dan argumentasi yang kuat. Yang terpenting adalah kita tetap menjaga ukhuwah Islamiyah dan saling menghormati perbedaan pendapat.

Bagi umat muslim yang ingin melaksanakan sholat Tarawih, dianjurkan untuk memilih jumlah rakaat yang sesuai dengan keyakinan dan pemahaman masing-masing. Yang terpenting adalah niat yang ikhlas dan mengharap ridho Allah SWT.