Kertas Layang-layang dan Janji **

** Matahari sore menyinari lapangan kosong, menerangi senyum lebar Rara dan Beni. Kertas layang-layang buatan mereka, hasil jerih payah siang hari, siap terbang. Tali layang-layang dipegang erat, angin sepoi-sepoi membawa layang-layang mereka menari di langit biru. Rara dan Beni tertawa lepas, menikmati kebebasan layang-layang mereka yang melambung tinggi. "Nanti kita terbangin layang-layang lagi, ya, Ben?" tanya Rara, matanya berbinar. "Pasti seru!" Beni mengangguk semangat, "Iya, Ra. Kita janji, sampai kapan pun kita akan tetap terbang bersama, layang-layang kita, dan persahabatan kita." Janji mereka terukir di hati, sekuat tali layang-layang yang mengikat mereka. Hari berganti minggu, bulan, dan tahun. Layang-layang mereka mungkin sudah usang, tapi persahabatan mereka tetap kuat. Rara dan Beni, kini dewasa, masih ingat janji mereka. Mereka tahu, persahabatan mereka, seperti layang-layang yang terbang tinggi, akan selalu ada, menemani mereka melewati pasang surut kehidupan.