Kura-kura Berhidung Babi: Satu-satunya Anggota Keluarga Carettochelyidae yang Masih Hidup

Kura-kura berhidung babi, yang juga dikenal sebagai kura-kura berhidung babi, adalah satu-satunya anggota keluarga Carettochelyidae yang masih hidup. Mereka ditemukan di perairan asli Australia Utara dan Papua Selatan. Kura-kura berhidung babi memiliki kombinasi ciri-ciri yang membedakan mereka dari spesies kura-kura air tawar lainnya. Mereka memiliki kaki yang berupa sirip menyerupai kaki kura-kura laut dan hidung yang terlihat seperti hidung babi, dengan lubang hidung di ujung moncong yang berd Karapas mereka biasanya berwarna abu-abu atau zaitun dengan tekstur kasar, sedangkan plastron mereka berwarna krem. Kura-kura jantan dapat dibedakan dari betina dengan ekornya yang lebih panjang dan lebih sempit. Kura-kura berhidung babi dapat tumbuh hingga panjang karapas sekitar 70 hingga 75 cm (28 hingga 30 inci) dan dapat memiliki berat lebih dari 20 kg (44 pon). Berbeda dengan kura-kura bercangkang lunak, kura-kura berhidung babi mempertahankan karapas bertulang berbentuk kubah di bawah kulit kasarnya, bukan pelat datar. Mereka juga mempertahankan plastron padat, yang terhubung ke karapas oleh jembatan tulang yang kuat, bukan tepi lunak trionychids. Kura-kura berhidung babi tidak sepenuhnya akuatik dan sedikit yang diketahui tentang perilaku umum mereka di alam liar. Agresifitas ekstrem mereka yang diketahui di penangkaran menunjukkan bahwa spesies ini jauh lebih teritorial daripada kebanyakan kura-kura dan penyu lainnya. Mereka tampaknya menunjukkan tingkat struktur sosial selama musim dingin dan kering di sekitar ventilasi hidrotermal yang panas. Secara keseluruhan, kura-kura berhidung babi adalah spesies yang unik dan menarik yang menarik perhatian karena kombinasi ciri-cirinya yang unik dan perilaku agresif mereka. Mereka adalah contoh yang menarik dari keanekaragaman kehidupan di bawah laut dan menyoroti pentingnya menjaga dan mempelajari spesies yang terancam punah.