Formalisasi Kerja: On-the-Job dan Off-the-Job

asi kerja adalah proses di mana organisasi mengembangkan dan menerapkan aturan, kebijakan, dan prosedur yang mengatur perilaku karyawan di tempat kerja. Formalisasi ini dapat dibagi menjadi dua kategori utama: on-the-job dan off-the-job. On-the-job formalisasi mengacu pada pelatihan dan pengembangan keterampilan yang dilakukan di tempat kerja itu sendiri. Ini biasanya melibatkan pelatihan langsung dari rekan kerja atau supervisor, serta penggunaan peralatan dan sistem yang ada di tempat kerja. Contoh on-the-job formalisasi termasuk mentorship, coaching, dan program pelatihan di tempat kerja. Dalam on-the-job formalisasi, karyawan memperoleh pengalaman praktis dan pembelajaran langsung dari pekerjaan sehari-hari mereka. Di sisi lain, off-the-job formalisasi mengacu pada pelatihan dan pengembangan keterampilan yang dilakukan di luar tempat kerja. Ini biasanya melibatikan kelas formal, kursus, seminar, dan program pelatihan yang diselenggarakan oleh organisasi atau pihak ketiga. Contoh off-the-job formalisasi termasuk pendidikan formal, kursus manajemen, dan program pengembangan keterampilan. Dalam off-the-job formalisasi, karyawan memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru melalui pendidikan terstruktur dan terencana. Baik on-the-job maupun off-the-job formalisasi memiliki peran penting dalam pengembangan karyawan dan kesuksesan organisasi. Formalisasi kerja membantu memastikan bahwa karyawan memahami dan mematuhi aturan, kebijakan, dan prosedur yang berlaku di tempat kerja. Ini juga membantu dalam membangun budaya kerja yang konsisten dan mempromosikan perilaku yang diinginkan. Dalam konteks on-the-job formalisasi, karyawan dapat memperoleh pengalaman langsung dan pembelajaran praktis dari rekan kerja dan supervisor mereka. Ini dapat membantu dalam membangun kepercayaan dan saling menghormati di antara anggota tim, serta memperkuat hubungan kerja. Sementara itu, off-the-job formalisasi memberikan kesempatan bagi karyawan untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru melalui pendidikan terstruktur. Ini dapat membantu dalam memperluas wawasan karyawan, meningkatkan kemampuan mereka, dan mempersiapkan mereka untuk peran dan tanggung jawab yang lebih tinggi di masa depan. Secara keseluruhan, formalisasi kerja, baik on-the-job maupun off-the-job, memainkan peran penting dalam pengembangan karyawan dan kesuksesan organisasi. Dengan menerapkan formalisasi kerja yang efektif, organisasi dapat memastikan bahwa karyawan mereka memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang diperlukan untuk berhasil dalam peran mereka dan berkontribusi pada tujuan organisasi.