Singkong: Solusi Berkelanjutan untuk Masa Depan Pangan Indonesia **

** Indonesia, dengan populasi yang terus meningkat, menghadapi tantangan dalam memenuhi kebutuhan pangan. Ketergantungan pada beras sebagai sumber karbohidrat utama menjadi isu yang perlu diatasi. Di sinilah singkong, tanaman pangan lokal yang mudah tumbuh dan beradaptasi dengan berbagai kondisi tanah, muncul sebagai solusi berkelanjutan. Singkong memiliki beberapa keunggulan sebagai bahan makanan alternatif. Pertama, singkong kaya akan karbohidrat, serat, dan vitamin, sehingga dapat menjadi sumber energi yang baik. Kedua, singkong mudah diolah menjadi berbagai macam makanan, mulai dari makanan pokok seperti nasi singkong, hingga makanan ringan seperti keripik singkong. Ketiga, singkong memiliki daya tahan yang tinggi dan dapat disimpan dalam waktu lama, sehingga dapat membantu mengatasi masalah ketahanan pangan. Selain itu, singkong juga memiliki potensi besar untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Budidaya singkong yang mudah dan murah dapat menjadi sumber pendapatan bagi para petani, terutama di daerah pedesaan. Peningkatan konsumsi singkong juga dapat mendorong pertumbuhan industri pengolahan singkong, menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan nilai tambah produk lokal. Tentu saja, ada beberapa tantangan dalam mempromosikan singkong sebagai bahan makanan alternatif. Salah satunya adalah stigma negatif yang melekat pada singkong sebagai makanan kelas bawah. Namun, dengan edukasi dan inovasi dalam pengolahan, stigma ini dapat dihilangkan. Singkong memiliki potensi besar untuk menjadi solusi berkelanjutan bagi masa depan pangan Indonesia. Dengan memanfaatkan potensi singkong secara optimal, kita dapat membangun sistem pangan yang lebih kuat, berkelanjutan, dan berkeadilan.