Bunga di Balik Jendela **

Mentari sore menyinari kamar kecil Rina. Cahaya jingga menerobos celah jendela kayu, menari-nari di atas meja belajar yang berantakan. Rina menatap langit senja, pikirannya melayang jauh. Ia teringat pada pertemuannya dengan Ardi, pemuda yang selalu menyapa dengan senyum hangat di perpustakaan sekolah. Ardi, dengan kacamata bundar dan buku tebal di tangan, selalu terlihat tenang dan fokus. Rina, yang biasanya pemalu, merasa tertarik pada sosok Ardi. Ia seringkali sengaja melewati rak buku tempat Ardi duduk, hanya untuk sekilas melihat senyumnya. Rina menghela napas. Ia tahu, Ardi adalah anak dari keluarga kaya dan terpandang. Sementara dirinya, anak seorang tukang becak, hanya bisa mengagumi Ardi dari kejauhan. Ia takut, mimpi untuk memiliki Ardi hanya akan menjadi angan-angan. Suatu hari, Rina memberanikan diri untuk menyapa Ardi. Ia mengajak Ardi untuk belajar bersama di taman sekolah. Ardi, yang selama ini hanya melihat Rina dari kejauhan, terkejut. Ia merasa senang dan langsung menerima ajakan Rina. Mereka belajar bersama di bawah pohon rindang. Rina merasa bahagia, meskipun hanya sekedar belajar bersama. Ardi pun merasakan hal yang sama. Ia merasa nyaman berada di dekat Rina, gadis yang sederhana dan ramah. Seiring berjalannya waktu, hubungan mereka semakin dekat. Ardi seringkali mengantar Rina pulang, dan Rina pun seringkali membantu Ardi mengerjakan tugas. Mereka saling berbagi cerita, mimpi, dan harapan. Namun, Rina tetap merasa ragu. Ia takut, perbedaan latar belakang mereka akan menjadi penghalang. Ia takut, cintanya pada Ardi hanya akan berakhir dengan kekecewaan. Suatu sore, Ardi mengajak Rina ke taman bunga. Di sana, Ardi memberikan sekuntum bunga mawar merah kepada Rina. "Aku mencintaimu, Rina," ucap Ardi dengan suara lembut. Rina terdiam. Ia tak menyangka, Ardi akan mengungkapkan perasaannya. Ia merasa bahagia, namun juga takut. Ia takut, cintanya pada Ardi hanya akan menjadi mimpi. "Aku tahu, kita berbeda," lanjut Ardi. "Tapi, aku yakin, cinta kita bisa mengatasi semua rintangan." Rina menatap mata Ardi. Ia melihat ketulusan dan kesungguhan di sana. Ia pun memutuskan untuk membuka hatinya. Ia menerima cinta Ardi, dengan segala risiko yang mungkin terjadi. Rina dan Ardi akhirnya menjalin hubungan asmara. Mereka saling mendukung dan menyemangati. Rina belajar untuk percaya diri, dan Ardi belajar untuk menghargai kesederhanaan. Cinta mereka, seperti bunga yang mekar di balik jendela, tumbuh subur dan indah. Meskipun banyak rintangan yang harus mereka hadapi, mereka tetap teguh dalam cinta mereka. Pesan:** Cerita ini mengajarkan kita bahwa cinta bisa tumbuh di mana saja, bahkan di antara perbedaan. Cinta yang tulus dan kuat bisa mengatasi segala rintangan. Jangan pernah takut untuk mengejar mimpi dan cinta, karena di balik setiap kesulitan, selalu ada keindahan yang menanti.