Studi Komparatif: Sistem Pemerintahan Kerajaan Majapahit dan Kesultanan Mataram

4 (155 suara)

Studi komparatif antara sistem pemerintahan Kerajaan Majapahit dan Kesultanan Mataram memberikan wawasan yang mendalam tentang bagaimana dua kerajaan besar di Indonesia ini beroperasi. Meskipun keduanya memiliki struktur pemerintahan yang berbeda, mereka berbagi beberapa kesamaan dalam hal pengaruh agama dan peran rakyat dalam pemerintahan.

Apa perbedaan utama antara sistem pemerintahan Kerajaan Majapahit dan Kesultanan Mataram?

Sistem pemerintahan Kerajaan Majapahit dan Kesultanan Mataram memiliki beberapa perbedaan utama. Pertama, Majapahit adalah kerajaan Hindu-Buddha yang memiliki sistem pemerintahan yang terpusat, dengan raja sebagai pemimpin tertinggi. Sementara itu, Kesultanan Mataram adalah kerajaan Islam yang memiliki sistem pemerintahan yang lebih desentralisasi, dengan sultan sebagai pemimpin, tetapi dengan banyak penguasa lokal yang memiliki otonomi. Kedua, Majapahit memiliki sistem administrasi yang kompleks dengan banyak tingkatan birokrasi, sementara Mataram memiliki sistem yang lebih sederhana dan langsung. Ketiga, Majapahit memiliki sistem hukum yang berbasis pada hukum Hindu dan Buddha, sementara Mataram mengadopsi hukum Syariah.

Bagaimana struktur pemerintahan di Kerajaan Majapahit?

Struktur pemerintahan di Kerajaan Majapahit sangat terorganisir dan terstruktur dengan baik. Raja adalah pemimpin tertinggi dan memiliki otoritas absolut. Di bawah raja, ada sejumlah pejabat tinggi yang membantu dalam menjalankan pemerintahan, termasuk perdana menteri, menteri perang, dan menteri agama. Ada juga sistem birokrasi yang luas yang mencakup berbagai tingkatan pemerintahan, dari tingkat pusat hingga tingkat lokal.

Bagaimana struktur pemerintahan di Kesultanan Mataram?

Struktur pemerintahan di Kesultanan Mataram berbeda dari Majapahit. Sultan adalah pemimpin tertinggi, tetapi otoritasnya tidak seabsolut raja Majapahit. Di bawah sultan, ada sejumlah penguasa lokal yang memiliki otonomi dalam menjalankan wilayah mereka sendiri. Meskipun ada beberapa pejabat tinggi yang membantu sultan, sistem birokrasi Mataram tidak sekompleks Majapahit.

Apa pengaruh agama terhadap sistem pemerintahan di Kerajaan Majapahit dan Kesultanan Mataram?

Agama memiliki pengaruh besar terhadap sistem pemerintahan di kedua kerajaan. Di Majapahit, agama Hindu dan Buddha mempengaruhi hukum dan administrasi kerajaan. Di Mataram, agama Islam mempengaruhi hukum dan struktur pemerintahan. Misalnya, hukum Syariah diterapkan dalam sistem hukum Mataram.

Bagaimana peran rakyat dalam sistem pemerintahan Kerajaan Majapahit dan Kesultanan Mataram?

Peran rakyat dalam sistem pemerintahan kedua kerajaan cukup berbeda. Di Majapahit, rakyat memiliki sedikit peran dalam pemerintahan dan kebanyakan adalah subjek raja. Di Mataram, rakyat memiliki peran yang lebih aktif, terutama dalam konteks lokal, di mana mereka memiliki otonomi dalam menjalankan urusan mereka sendiri.

Secara keseluruhan, sistem pemerintahan Kerajaan Majapahit dan Kesultanan Mataram mencerminkan perbedaan dan kesamaan dalam budaya, agama, dan struktur sosial mereka. Studi komparatif ini menunjukkan bagaimana dua kerajaan ini mampu beradaptasi dan berkembang dalam konteks sejarah dan budaya mereka masing-masing.