Inovasi Siswa SMP dalam Menemukan Energi Listrik dari Limbah Pembuatan Tempe

Pada era pandemi Covid-19, banyak orang yang terdampak dan terbatas dalam berbagai hal. Namun, hal ini tidak menyurutkan semangat dua siswa SMP, Citra Nu Ma'rifah (14) dan Rizkye Romadho (14), untuk tetap berkarya dan berinovasi. Mereka berhasil menemukan adanya energi terbarukan berupa arus listrik dari limbah pembuatan tempe, yang selama ini seringkali dianggap sebagai sampah dan dibuang begitu saja. Ide inovatif ini muncul setelah kedua siswa tersebut melihat industri pembuatan tempe di sekitar rumah dan sekolah mereka yang seringkali membuang limbah tempe tanpa memanfaatkannya. Melalui riset yang dilakukan selama beberapa bulan, mereka berhasil menemukan cara untuk menghasilkan energi listrik dari limbah pembuatan tempe yang selama ini tidak pernah terpikirkan oleh banyak orang. Dalam kutipan berita yang mereka bagikan, Citra dan Rizkye menjelaskan bahwa ide awal ini muncul setelah mereka melihat limbah tempe yang dibuang begitu saja oleh industri pembuatan tempe di sekitar mereka. Mereka menyadari bahwa limbah tempe tersebut masih memiliki potensi energi yang dapat dimanfaatkan. Dengan semangat dan keinginan untuk berkontribusi dalam mengatasi permasalahan lingkungan, mereka melakukan riset dan percobaan untuk menghasilkan energi listrik dari limbah tempe. Perbedaan antara kalimat fakta dan kalimat opini adalah sebagai berikut. Kalimat fakta adalah kalimat yang berisi informasi yang dapat diverifikasi dan didukung oleh bukti atau data yang ada. Contohnya, dalam kutipan berita di atas, kalimat "Citra Nu Ma'rifah (14) dan Rizkye Romadho (14) dua siswa kelas VIII berhasil menemukan adanya energi terbarukan berupa arus listrik dari limbah pembuatan tempe" merupakan kalimat fakta karena berisi informasi yang dapat diverifikasi. Sementara itu, kalimat opini adalah kalimat yang berisi pendapat atau penilaian subjektif seseorang. Contohnya, dalam kutipan berita di atas, kalimat "Ide awal itu muncul setelah kami melihat banyak industri pembuatan tempe di sekitar rumah dan sekolah yang biasa membuang limbah tempe itu begitu saja" merupakan kalimat opini karena berisi pendapat subjektif dari Citra dan Rizkye. Perbedaan antara kalimat langsung dan kalimat tidak langsung adalah sebagai berikut. Kalimat langsung adalah kalimat yang mengutip langsung ucapan atau perkataan seseorang. Contohnya, dalam kutipan berita di atas, kalimat "Ide awal itu muncul setelah kami melihat banyak industri pembuatan tempe di sekitar rumah dan sekolah yang biasa membuang limbah tempe itu begitu saja" merupakan kalimat langsung karena mengutip langsung ucapan dari Citra dan Rizkye. Sementara itu, kalimat tidak langsung adalah kalimat yang menyampaikan ucapan atau perkataan seseorang tanpa mengutip langsung. Contohnya, dalam kutipan berita di atas, kalimat "Mereka menyadari bahwa limbah tempe tersebut masih memiliki potensi energi yang dapat dimanfaatkan" merupakan kalimat tidak langsung karena tidak mengutip langsung ucapan dari Citra dan Rizkye. Dengan inovasi mereka, Citra dan Rizkye telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam mengatasi permasalahan limbah dan energi terbarukan. Keberhasilan mereka dalam menemukan energi listrik dari limbah pembuatan tempe menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk berpikir kreatif dan berinovasi dalam menghadapi tantangan lingkungan yang semakin kompleks.