Perkembangan Peradaban pada Masa Daulah Abbasiyah

Pada periode terakhir dari pemerintahan Daulah Abbasiyah, kekuatan politik dan militer mereka sudah melemah sehingga kekuasaan mereka hanya meliputi Irak dan sekitarnya. Salah satu khalifah yang memimpin di periode ini adalah Al Mustha’shim (640-656 H). Meskipun demikian, perkembangan peradaban pada masa Daulah Abbasiyah tetap maju pesat berkat upaya yang dilakukan oleh para khalifah di berbagai bidang. Salah satu contoh perkembangan peradaban pada masa Daulah Abbasiyah adalah dalam bidang fisik. Para khalifah membangun berbagai bangunan yang menjadi simbol kemajuan peradaban mereka. Beberapa bangunan tersebut antara lain adalah kuttab, madrasah, dan Darul Hikmah. Kuttab adalah sekolah dasar yang didirikan untuk mengajarkan anak-anak membaca dan menulis. Madrasah adalah lembaga pendidikan tinggi yang mengajarkan ilmu pengetahuan dan agama. Sedangkan Darul Hikmah adalah perpustakaan yang berisi koleksi buku-buku penting dan menjadi pusat penyebaran ilmu pengetahuan. Selain perkembangan dalam bidang fisik, Daulah Abbasiyah juga mengalami kemajuan dalam bidang agama. Salah satu contohnya adalah dalam bidang ilmu bahasa. Pada masa ini, ilmu bahasa berkembang pesat dan menjadi salah satu fokus utama dalam pendidikan. Selain itu, ilmu dakwah juga menjadi bagian penting dalam perkembangan agama pada masa Daulah Abbasiyah. Ilmu dakwah digunakan untuk menyebarkan ajaran agama Islam kepada masyarakat. Pada periode kedua Daulah Abbasiyah, sistem kekuasaan bergeser dari sistem sentralisasi ke sistem desentralisasi. Hal ini terjadi dengan terbaginya kekuasaan menjadi tiga negara otonom. Golongan-golongan seperti Golongan syiah khawarij (435-553 H), Golongan Bani Buwaihi (334-447 H), dan Golongan Bani Saljuk (447-590 H) menjadi penguasa di masing-masing negara otonom tersebut. Selain itu, kaum Turki (232-590 H) dan kaum Persia (235-435 H) juga memiliki peran penting dalam sistem kekuasaan pada masa ini. Perjalanan awal berdirinya Daulah Usmani juga memiliki kisah menarik. Daulah Usmani berawal dari salah satu suku di Turkistan yang dipimpin oleh Sulaiman Syah. Ketika Sulaiman melakukan perjalanan ke Kurdistan dan Azerbaijan, ia dan anggota suku dihadapkan dengan sungai yang luas. Saat mereka mencoba menyeberang, banjir tiba-tiba terjadi dan Sulaiman Syah serta beberapa anggota suku lainnya meninggal dunia. Untuk melanjutkan perjuangan, Sulaiman meninggalkan empat putranya, yaitu Togdai, Sankurtakin, Usman, dan Ertoghrul. Dalam perkembangan pembangunan pusat-pusat pada masa Daulah Abbasiyah, terdapat banyak kemajuan yang terjadi. Pusat-pusat ini menjadi pusat kegiatan ekonomi, politik, dan sosial pada masa itu. Pusat-pusat tersebut juga menjadi tempat berkumpulnya para ulama, cendekiawan, dan intelektual pada masa Daulah Abbasiyah. Dengan demikian, perkembangan peradaban pada masa Daulah Abbasiyah sangatlah signifikan. Melalui upaya yang dilakukan oleh para khalifah dalam bidang fisik, agama, dan sistem kekuasaan, peradaban ini berhasil mencapai kemajuan yang pesat. Peninggalan-peninggalan mereka, seperti bangunan-bangunan dan pusat-pusat pembangunan, menjadi bukti nyata dari kejayaan peradaban Daulah Abbasiyah.