Pentingnya Manajemen Risiko dalam Pengembangan Bisnis: Studi Kasus PT Maju Berjay

Manajemen risiko merupakan aspek kritis dalam pengembangan bisnis. Pemimpin perusahaan memiliki peran penting dalam mengembangkan budaya sadar risiko di seluruh organisasi. Komitmen pemimpin dapat ditunjukkan dengan mengembangkan struktur organisasi yang didukung oleh sumber daya yang kompeten. Sebelum menjadi masalah besar, manajemen risiko perlu menjadi bagian terintegrasi dalam proses bisnis dan dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan baik yang bersifat strategis maupun operasional. Pengumpulan risk register yang terorganisir dengan baik dapat membantu dalam mengidentifikasi dan mengelola risiko dengan efektif. PT Maju Berjaya (MB) merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi suku cadang peralatan elektronik dan alat-alat rumah tangga. Perusahaan ini merupakan salah satu pemasok utama dari PT Electronic Kuaitias Ungrad (EKU), sebuah perusahaan elektronik terkemuka di Asia. PT EKU memiliki misi untuk memperluas wilayah distribusi dan meningkatkan pangsa pasar. Suku cadang yang diproduksi oleh PT MB digunakan pada berbagai produk elektronik seperti televisi LED, mesin pendingin udara, kulkas, dan mesin cuci. PT MB memiliki beberapa pabrik dan gudang di daerah Karawang, Cibitung, dan sekitarnya. Sebagian besar suku cadang hasil produksi PT MB dipasok kepada PT EKU, sementara sisanya digunakan untuk mendukung layanan purna jual. Pada tahun 2011, PT EKU membeli saham kepemilikan PT MB sebesar 60% dan membentuk perusahaan baru bernama PT Maju Unggul Berjaya (MUB). PT MUB memiliki visi dan misi untuk menjadi pemasok suku cadang elektronik yang handal serta mendukung penjualan PT EKU ke wilayah Kalimantan dan Sulawesi, serta berorientasi ekspor. Untuk menjadi pemasok yang handal, PT MB mengambil strategi Operational Excellence dan Cost Leadership. Strategi ini melibatkan peningkatan kompetensi karyawan, pemilihan pemasok berkualitas, lokasi pabrik dan gudang yang strategis, penggunaan jasa outsourcing, dan penggunaan jasa logistik pihak ketiga. Pemegang saham meminta manajemen untuk melengkapi struktur organisasi yang ada sesuai dengan konsep Three Lines of Defense (3 LoD). Konsep ini melibatkan pemisahan tugas dan tanggung jawab antara manajemen, fungsi pengendalian internal, dan fungsi audit internal. Dalam studi kasus PT Maju Berjaya, pentingnya manajemen risiko dalam pengembangan bisnis sangat terlihat. Dengan mengembangkan budaya sadar risiko, mengintegrasikan manajemen risiko dalam proses bisnis, dan mengelola risiko dengan efektif, perusahaan dapat menghadapi tantangan dan mengambil peluang dengan lebih baik.