Analisis Persentase Produk Laher Cacat dalam Proses Industri

Dalam proses industri, batas penerimaan suatu produk laher ditetapkan sebesar \(3 \pm 0,01\) untuk diameter laher di luar dari batas tersebut. Namun, terkadang terjadi cacat dan ketidakakuratan dalam proses produksi yang dapat menyebabkan produk laher menjadi cacat dan tidak dapat diterima di pasar. Dalam artikel ini, kita akan menganalisis persentase produk laher yang dinyatakan cacat berdasarkan distribusi normal dengan simpangan baku 0,005. Dalam proses produksi, laher yang dihasilkan memiliki distribusi normal dengan simpangan baku 0,005. Dengan menggunakan informasi ini, kita dapat menghitung persentase produk laher yang dinyatakan cacat. Untuk menghitung persentase tersebut, kita perlu menggunakan tabel distribusi normal standar atau menggunakan perangkat lunak statistik seperti Excel. Dengan menggunakan nilai batas penerimaan \(3 \pm 0,01\) dan simpangan baku 0,005, kita dapat menghitung z-score untuk batas atas dan batas bawah. Setelah mendapatkan z-score, kita dapat menggunakan tabel distribusi normal standar untuk menghitung persentase produk laher yang dinyatakan cacat. Persentase ini akan memberikan gambaran tentang seberapa sering produk laher di luar batas penerimaan. Dalam industri, penting untuk meminimalkan persentase produk laher yang dinyatakan cacat. Hal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan kualitas proses produksi, melakukan pengendalian kualitas yang ketat, dan melakukan perbaikan berkelanjutan. Dalam kesimpulan, analisis persentase produk laher yang dinyatakan cacat dalam proses industri dapat memberikan wawasan tentang kualitas proses produksi dan memberikan informasi yang berguna untuk meningkatkan kualitas produk. Dengan memahami persentase produk laher yang dinyatakan cacat, perusahaan dapat mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas dan mengurangi jumlah produk cacat yang dihasilkan.