Shalat di Masjid: Pentingnya Pelaku Bid'ah

Shalat di masjid adalah salah satu ibadah yang sangat penting dalam Islam, karena memiliki banyak keutamaan. Rasulullah SAW bersabda, "Shalat berjama'ah lebih utama daripada shalat sendirian dengan dua puluh tujuh derajat." (HR Bukhari, no. 609 Dari 'Abdullah bin 'Umar). Selain itu, Rasulullah SAW juga bersabda, "Barangsiapa berangkat ke masjid, maka satu langkah menghapus satu keburukan, dan satu langkah ditulis satu kebaikan. Dalam keadaan saat pergi dan pulang." (HR Ahmad, no. 6599, dari 'Abdullah bin ' bin al-Ash). Namun, ada beberapa masjid yang memiliki pelaku bid'ah, yang dapat merusak keutamaan shalat di masjid tersebut. Dalam kasus seperti itu, sebaiknya shalat di masjid yang dekat dengan tempat tinggal kita, karena lebih sesuai dengan ajaran Rasulullah SAW. Rasulullah SAW bersabda, "Seseorang yang shalat di masjid yang jauh dari rumahnya dan meninggalkan masjid di dekatnya, akan mengakibatkan berbagai keburukan, antara lain: Menyebabkan masjid di dekatnya menjadi sepi, terlebih lagi jika sikapnya itu diikuti orang lain, dan jama'ah masjid itu jumlahnya juga sedikit. Menyakiti hati imam dan jama'ahnya, buruk sangka terhadapnya, serta menjatuhkan kehormatannya. Lebih menyusahkan dirinya." (HR Bukhari, no. 614). Namun, ada beberapa keadaan di mana seseorang dapat shalat di masjid yang jauh dari rumahnya, seperti jika mereka ingin menghadiri kajian agama di masjid tersebut, atau jika imam masjid di desanya tidak menyempurnakan rukun dan kewajiban-kewajiban shalat, atau jika imam masjid melakukan pelanggaran-pelanggaran agama, seperti perbuatan maksiat, bid'ah, atau bahkan syirik. Dalam kasus seperti itu, sebaiknya shalat di belakang ahli bid'ah atau di masjid yang terdapat bid'ahnya, tetapi tidak mengikuti bid'ahnya. Selain itu, ada beberapa kasus di mana seseorang yang lemah fisiknya, apakah lebih baik shalat berjama'ah di rumah atau shalat munfarid saja. Rasulullah SAW bersabda, "Mereka mengimami kalian shalat, apabila mereka benar, maka kalian mendapatkan pahalanya dan apabila mereka salah, kalian tetap mendapatkan pahalanya, sedangkan dosanya ditanggung oleh mereka." (HR Bukhari, no. 653 dari Abu Hurairah). Al-Hasan pernah ditanya tentang shalat di belakang ahli bid'ah, maka jawabnya adalah, "Shalatlah di belakangnya, maka perbuatan bid'ahnya adalah tanggung jawabnya." (Fathul Bari, $11/158$). Dalam kesimpulannya, shalat di masjid adalah ibadah yang sangat penting dalam Islam, karena memiliki banyak keutamaan. Namun, ada beberapa masjid yang memiliki pelaku bid'ah, yang dapat merusak keutamaan shalat di masjid tersebut. Dalam kasus seperti itu, sebaiknya shalat di masjid yang dekat dengan tempat tinggal kita, atau shalat di belakang ahli bid'ah atau di masjid yang terdapat bid'ahnya, tetapi tidak mengikuti bid'ahnya.