Perdebatan tentang Perdalam Selokan dalam Musyawarah Des

Dalam musyawarah desa, Pak Alfin sebagai kepala desa mengusulkan untuk melakukan kerja bakti dengan tujuan memperdalam selokan. Usulan ini bertujuan agar air hujan tidak menggenang dan menimbulkan banjir. Namun, Pak Latif kurang setuju dengan usulan tersebut karena menurutnya kondisi selokan masih aman. Di sisi lain, sebagian besar warga setuju dengan usulan Pak Alfin karena mereka melihat banyak manfaat yang bisa didapatkan dari perbaikan selokan ini. Pertanyaannya adalah, sesuai dengan sila keberapa sikap yang dilakukan Pak Alfin? Menurut pendapat saya, sikap yang dilakukan oleh Pak Alfin adalah sikap yang mencerminkan sila keempat, yaitu gotong royong. Dengan mengusulkan kerja bakti untuk memperdalam selokan, Pak Alfin ingin melibatkan seluruh warga desa dalam upaya perbaikan lingkungan. Ini adalah contoh nyata dari semangat gotong royong, di mana semua anggota masyarakat bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Namun, bagaimana seharusnya sikap Pak Latif? Menurut saya, sikap yang seharusnya dilakukan oleh Pak Latif adalah sikap yang mencerminkan sila ketiga, yaitu persatuan. Meskipun Pak Latif memiliki pandangan yang berbeda dengan Pak Alfin, seharusnya dia tetap menghormati pendapat dan keputusan mayoritas warga desa. Dalam situasi ini, persatuan adalah kunci untuk mencapai keputusan yang terbaik bagi kepentingan bersama. Dalam musyawarah desa, penting bagi semua pihak untuk mendengarkan pendapat satu sama lain dan mencari solusi yang terbaik untuk masalah yang dihadapi. Dengan sikap yang saling menghormati dan bekerja sama, diharapkan perdebatan tentang perdalam selokan ini dapat diselesaikan dengan baik dan menghasilkan keputusan yang menguntungkan bagi seluruh masyarakat desa.