Water Pollution: Causes, Effects, and Prevention

Air adalah sumber kehidupan yang penting bagi kita. Namun, polusi air dapat ditemukan di mana-mana. Ini adalah salah satu ancaman ekologis terbesar yang kita hadapi saat ini, mengingat lebih dari 70% permukaan Bumi tercakup oleh air. Polusi air adalah kontaminasi sungai, danau, laut, atau segmen air lainnya, yang mengurangi kualitas air dan membuatnya beracun bagi lingkungan dan manusia. Apa saja sumber polusi air? Tidak mengherankan bahwa aktivitas manusia secara utama bertanggung jawab atas polusi air, meskipun fenomena alam seperti tanah longsor dan banjir juga dapat berkontribusi pada penurunan kualitas air. Apa saja aktivitas yang dapat menyebabkan polusi air? Pengumpulan dan pengolahan limbah yang tidak memadai adalah sumber polusi air. Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa, lebih dari 80% air limbah di seluruh dunia kembali ke lingkungan tanpa diolah atau digunakan kembali. Pertanian juga berdampak pada polusi air karena penggunaan bahan kimia seperti pupuk, pestisida, fungisida, herbisida, atau insektisida yang mengalir ke dalam air, serta kotoran hewan ternak, pupuk, dan metana (efek rumah kaca). Industri juga menghasilkan banyak limbah yang mengandung bahan kimia beracun dan polutan. Jumlah limbah industri yang besar dibuang ke air tawar yang mengalir ke dalam kanal, sungai, dan akhirnya ke laut. Penyebab lain adalah pembuangan sampah di laut. Setiap hari, sampah seperti plastik, kertas, aluminium, makanan, kaca, atau karet dibuang ke laut. Barang-barang ini membutuhkan waktu berminggu-minggu hingga ratusan tahun untuk terurai, dan oleh karena itu mereka merupakan penyebab utama polusi air. Polusi air berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan manusia. Ini benar-benar merusak keanekaragaman hayati dan ekosistem air. Bahan kimia beracun dapat mengubah warna air dan meningkatkan jumlah mineral - yang juga dikenal sebagai eutrofikasi - yang berdampak buruk pada kehidupan di air. Polusi termal, yang ditandai dengan peningkatan suhu tubuh air, berkontribusi pada pemanasan global dan menyebabkan bahaya serius bagi organisme air. Polusi air juga memiliki efek negatif yang sangat besar pada kesehatan masyarakat. Banyak penyakit yang disebabkan oleh minum atau kontak dengan air yang terkontaminasi, seperti diare, kolera, tifus, disentri, atau infeksi kulit. Di daerah-daerah di mana tidak ada air minum yang tersedia, risiko utama adalah dehidrasi, tentu saja. Sebagai kesimpulan, polusi air sebagian besar disebabkan oleh aktivitas manusia. Namun, efek dari polusi air kembali kepada manusia. Oleh karena itu, kita harus mencegahnya dengan melakukan pengolahan air limbah, pertanian ramah lingkungan, pengurangan limbah plastik, dan konservasi air.