Memilih Antara Pizza dan Donat di Ruang Istirahat

Saat saya tiba di ruang istirahat, saya menemukan dua pilihan. Ada pizza dan donat. Keduanya terlihat seperti sisa dari kemarin. Saya memeriksa kedua item tersebut dengan lebih teliti. Donat terlihat kering, berbeda dengan pizza yang terlihat menggugah selera. Deskriptif: Pizza itu berlapis keju dengan pepperoni di atasnya. Saya dengan rapi menyusun empat potong persegi di atas piring kertas. Saya membuka microwave dan meletakkan piring pizza di dalamnya. Proses: Saya menutup pintu. Dan membaca petunjuk: 1. Letakkan makanan di dalam. 2. Masukkan waktu yang diinginkan untuk memasak secara numerik. 3. Tekan tombol start. Setelah menekan tombol start, saya menunggu dengan sabar sambil melihat pizza yang berputar di dalam microwave. Aroma keju dan pepperoni mulai tercium di sekitar ruangan. Saya merasa lapar dan tidak sabar untuk mencicipi pizza yang lezat ini. Setelah waktu memasak selesai, saya membuka pintu microwave dengan hati-hati. Pizza itu terlihat sempurna, dengan keju yang meleleh dan pepperoni yang renyah. Saya mengambil piring pizza dan duduk di meja di ruang istirahat. Saat saya mulai memotong dan memakan pizza, rekan kerja lainnya mulai memperhatikan aroma yang menggoda. Beberapa dari mereka bahkan bertanya dari mana saya mendapatkan pizza tersebut. Saya menjelaskan bahwa itu adalah sisa dari kemarin di ruang istirahat. Saya menikmati setiap gigitan pizza yang lezat ini. Rasanya begitu memuaskan dan menghilangkan rasa lapar yang saya rasakan sejak pagi tadi. Saya merasa beruntung telah memilih pizza daripada donat yang terlihat kering. Kesimpulan: Dalam situasi ini, memilih pizza di ruang istirahat adalah keputusan yang tepat. Pizza itu terlihat menggugah selera dan rasanya memuaskan. Saya senang telah menemukan solusi untuk masalah saya tanpa harus meminjam uang atau menahan lapar.