Persatuan dan Kesatuan pada Masa Orde Baru (Maret 1966 - 21 Mei 1998)

Pendahuluan: Pada masa Orde Baru, yang berlangsung dari Maret 1966 hingga 21 Mei 1998, persatuan dan kesatuan menjadi salah satu pilar utama dalam pembangunan nasional. Pemerintahan Orde Baru, yang dipimpin oleh Presiden Soeharto, menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan dalam mencapai kemajuan dan stabilitas negara. Artikel ini akan membahas bagaimana persatuan dan kesatuan dijaga dan diperkuat selama masa Orde Baru. Pembangunan Ekonomi: Salah satu upaya pemerintah Orde Baru dalam memperkuat persatuan dan kesatuan adalah melalui pembangunan ekonomi yang merata di seluruh wilayah Indonesia. Program pembangunan seperti Pembangunan Lima Tahun dan Proyek Moneter Internasional (PMI) bertujuan untuk mengurangi kesenjangan ekonomi antara daerah yang maju dan daerah yang tertinggal. Dengan adanya pembangunan ekonomi yang merata, diharapkan masyarakat Indonesia dapat merasakan manfaat dari pembangunan nasional dan merasa termasuk dalam kesatuan bangsa. Pendidikan Nasional: Selain pembangunan ekonomi, pemerintah Orde Baru juga fokus pada pembangunan pendidikan nasional. Program wajib belajar 9 tahun diperkenalkan untuk memastikan bahwa semua anak Indonesia mendapatkan akses pendidikan yang sama. Selain itu, pemerintah juga mendirikan Universitas Terbuka yang memberikan kesempatan bagi masyarakat yang tidak memiliki akses ke perguruan tinggi konvensional. Dengan pendidikan yang merata, diharapkan masyarakat Indonesia dapat memiliki kesempatan yang sama untuk mengembangkan potensi mereka dan merasa termasuk dalam persatuan bangsa. Kebijakan Kebudayaan: Pemerintah Orde Baru juga mengambil langkah-langkah untuk memperkuat persatuan dan kesatuan melalui kebijakan kebudayaan. Program-program seperti Wajib Pancasila dan Wajib Bela Negara diperkenalkan untuk memperkuat identitas nasional dan rasa cinta tanah air. Selain itu, pemerintah juga mendukung seni dan budaya Indonesia dengan mendirikan Taman Mini Indonesia Indah dan mempromosikan seni tradisional Indonesia. Dengan kebijakan kebudayaan ini, diharapkan masyarakat Indonesia dapat memahami dan menghargai keberagaman budaya yang ada di Indonesia, sehingga tercipta persatuan dan kesatuan yang kuat. Kesimpulan: Pada masa Orde Baru, persatuan dan kesatuan menjadi fokus utama dalam pembangunan nasional. Melalui pembangunan ekonomi yang merata, pendidikan nasional yang inklusif, dan kebijakan kebudayaan yang memperkuat identitas nasional, pemerintah Orde Baru berusaha memperkuat persatuan dan kesatuan di Indonesia. Meskipun ada kritik terhadap pemerintahan Orde Baru, tidak dapat dipungkiri bahwa upaya-upaya ini telah memberikan kontribusi dalam membangun persatuan dan kesatuan di Indonesia.