Perubahan pH pada Titrasi Asam Basa: Grafik dan Kurva Titrasi

Titrasi asam basa adalah metode kimia yang digunakan untuk menentukan konsentrasi suatu larutan asam atau basa dengan menggunakan larutan standar yang diketahui konsentrasinya. Selama proses titrasi, pH larutan akan mengalami perubahan yang dapat direpresentasikan dalam bentuk grafik yang disebut kurva titrasi. Ada berbagai macam kurva titrasi yang terjadi tergantung pada kekuatan asam dan basa yang direaksikan. Dalam artikel ini, kita akan membahas dua jenis kurva titrasi yang umum terjadi, yaitu titrasi asam kuat dengan basa kuat dan titrasi basa kuat dengan asam kuat. Pada titrasi asam kuat dengan basa kuat, titran yang digunakan adalah basa kuat. Pada pH awal, larutan asam memiliki pH yang rendah, sedangkan larutan basa memiliki pH yang tinggi. Saat basa kuat ditambahkan ke larutan asam, pH larutan akan naik secara bertahap. Daerah perubahan pH yang drastis terjadi di rentang pH 4 sampai 10. Titik ekuivalen, yaitu titik di mana jumlah asam dan basa yang direaksikan sama, terjadi di pH 7. Untuk memantau perubahan pH, indikator seperti metil merah, bromtimol biru, dan fenolftalein dapat digunakan. Namun, indikator fenolftalein lebih dianjurkan karena memberikan perubahan warna yang lebih tajam, yaitu dari tidak berwarna menjadi merah muda, pada rentang pH 8,2-10,0. Gambar kurva titrasi asam kuat dengan basa kuat dapat dilihat pada gambar berikut: [Insert gambar kurva titrasi asam kuat dengan basa kuat] Selanjutnya, pada titrasi basa kuat dengan asam kuat, titran yang digunakan adalah asam kuat. Pada pH awal, larutan basa memiliki pH yang tinggi, sedangkan larutan asam memiliki pH yang rendah. Saat asam kuat ditambahkan ke larutan basa, pH larutan akan turun secara bertahap. Daerah perubahan pH yang drastis juga terjadi di rentang pH 4 sampai 10. Titik ekuivalen terjadi di pH 7, sama seperti pada titrasi asam kuat dengan basa kuat. Indikator yang sama, seperti metil merah, bromtimol biru, dan fenolftalein, dapat digunakan untuk memantau perubahan pH. Dalam kedua jenis titrasi ini, grafik perubahan pH pada titrasi asam dengan basa atau sebaliknya disebut kurva titrasi. Kurva titrasi memberikan informasi tentang perubahan pH selama proses titrasi dan membantu dalam menentukan titik ekuivalen, yang merupakan titik di mana jumlah asam dan basa yang direaksikan sama. Dengan memahami grafik dan kurva titrasi, kita dapat menginterpretasikan hasil titrasi dengan lebih baik dan mendapatkan informasi yang akurat tentang konsentrasi larutan asam atau basa yang dititrasi.