Bayangan Gelap di Balik Tanda Tangan yang Terlupakan **

** Mentari pagi menyinari jalanan kota, menyapa hari baru yang penuh harapan. Namun, di balik hiruk pikuk aktivitas, sebuah bayangan gelap mulai menyelimuti kehidupan warga. Bayangan itu muncul dari ketidakjelasan, dari kelalaian yang terlupakan, dari tanda tangan yang tak kunjung tertera. Bayangan itu adalah akibat dari nominatif penyaluran BBM yang tak ditandatangani oleh masing-masing orang. Sebuah kelalaian kecil yang berpotensi melahirkan masalah besar. Bayangkan, jika nominatif penyaluran BBM tak ditandatangani, siapa yang bertanggung jawab atas penyalurannya? Siapa yang akan memastikan BBM tersebut sampai ke tangan yang tepat? Ketidakjelasan ini membuka pintu bagi potensi penyalahgunaan. BBM yang seharusnya menjadi kebutuhan vital bagi masyarakat, bisa saja dialihkan ke tangan-tangan yang tak bertanggung jawab. Bayangkan, jika BBM yang seharusnya digunakan untuk menggerakkan kendaraan umum, malah digunakan untuk kepentingan pribadi. Bayangkan, jika BBM yang seharusnya digunakan untuk menggerakkan mesin-mesin industri, malah digunakan untuk kegiatan ilegal. Bayangan gelap ini bukan hanya mengancam kelancaran distribusi BBM, tetapi juga mengancam kesejahteraan masyarakat. Harga BBM yang melambung tinggi, antrean panjang di SPBU, dan kelangkaan BBM menjadi ancaman nyata yang menghantui. Oleh karena itu, penting bagi setiap orang untuk menyadari betapa pentingnya menandatangani nominatif penyaluran BBM. Tanda tangan itu bukan sekadar formalitas, tetapi sebuah bukti tanggung jawab dan kepedulian terhadap kesejahteraan bersama. Mari kita bersama-sama menerangi bayangan gelap ini dengan kesadaran dan tanggung jawab. Mari kita pastikan BBM yang kita peroleh adalah BBM yang terjamin dan terdistribusikan secara adil. Mari kita ciptakan hari esok yang lebih cerah, bebas dari bayangan gelap yang mengancam.