Persillangan antara tikus berbulu hitam dan tikus berbulu putih menghasilkan tikus berbulu abu-abu

Persillangan antara tikus berbulu hitam (HH) dan tikus berbulu putih (hh) menghasilkan keturunan F1 yang semuanya memiliki bulu berwarna abu-abu. Dalam artikel ini, kita akan menentukan perbandingan genotip F2, perbandingan fenotip F2, dan persentase fenotip F2. a. Perbandingan genotip F2: Dalam persillangan ini, genotip tikus berbulu hitam (HH) dan tikus berbulu putih (hh) menghasilkan keturunan F1 dengan genotip Hh. Ketika tikus F1 dikawinkan silang, ada empat kemungkinan genotip yang mungkin terjadi pada keturunan F2, yaitu HH, Hh, hH, dan hh. Oleh karena itu, perbandingan genotip F2 adalah 1:2:1. b. Perbandingan fenotip F2: Meskipun ada empat kemungkinan genotip pada F2, hanya ada dua fenotip yang mungkin terjadi, yaitu tikus berbulu hitam dan tikus berbulu putih. Oleh karena itu, perbandingan fenotip F2 adalah 1:1. c. Persentase fenotip F2: Dalam persillangan ini, persentase fenotip F2 dapat ditentukan dengan menggunakan hukum pewarisan Mendel. Jika kita mengasumsikan bahwa tikus berbulu hitam (HH) adalah dominan dan tikus berbulu putih (hh) adalah resesif, maka persentase fenotip F2 dapat dihitung menggunakan persentase fenotip F1. Jika semua keturunan F1 memiliki fenotip abu-abu, maka persentase fenotip F2 yang berbulu hitam adalah 75% (HH dan Hh) dan persentase fenotip F2 yang berbulu putih adalah 25% (hh). Dengan demikian, persentase fenotip F2 adalah 75% berbulu hitam dan 25% berbulu putih. Dalam kesimpulan, persillangan antara tikus berbulu hitam dan tikus berbulu putih menghasilkan keturunan F1 dengan fenotip abu-abu. Perbandingan genotip F2 adalah 1:2:1, perbandingan fenotip F2 adalah 1:1, dan persentase fenotip F2 adalah 75% berbulu hitam dan 25% berbulu putih.