Peran Aliran Filsafat dalam Pengembangan Kurikulum Pendidikan IPS di SD

Pendidikan IPS di SD memiliki tujuan yang berkaitan dengan pengembangan intelektual, kemampuan individual, dan peran dalam masyarakat. Dalam konteks pengembangan kurikulum pendidikan IPS di Indonesia, terdapat berbagai aliran filsafat yang memengaruhi pendekatan yang digunakan. Aliran-aliran tersebut antara lain adalah esensialisme, eklektisisme, perennialisme, progresivisme, dan rekonstruksi sosial. Aliran filsafat esensialisme menekankan pada pemisahan mata pelajaran IPS dengan penguasaan ilmu sebagai fokus utama. Dalam pendekatan ini, tujuan utama adalah untuk memastikan siswa memiliki pengetahuan yang kuat dalam berbagai bidang ilmu sosial, seperti sejarah, geografi, dan ekonomi. Penguasaan ilmu menjadi landasan bagi pengembangan intelektual siswa. Sementara itu, aliran filsafat eklektisisme menggabungkan pendekatan korelasi dan terpadu dalam pengembangan pendidikan IPS. Pendekatan ini mengakui pentingnya hubungan antara berbagai aspek ilmu sosial dan mendorong siswa untuk memahami keterkaitan antara sejarah, geografi, dan ekonomi dalam konteks kehidupan sehari-hari. Aliran filsafat perennialisme menekankan pada pengembangan dan pelestarian nilai-nilai luhur bangsa serta transfer budaya dari generasi ke generasi. Dalam pendekatan ini, pendidikan IPS diarahkan untuk mengajarkan siswa tentang nilai-nilai moral, etika, dan budaya yang menjadi identitas bangsa. Di sisi lain, aliran filsafat progresivisme bertujuan meningkatkan kecerdasan praktis siswa dalam memecahkan masalah kontekstual. Pendekatan ini mendorong siswa untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis, analitis, dan kreatif dalam memahami dan mengatasi masalah-masalah sosial yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Terakhir, aliran filsafat rekonstruksi sosial menganggap pendidikan sebagai sarana untuk mengembangkan kesejahteraan sosial dan mencapai tatanan demokratis yang global. Dalam pendekatan ini, pendidikan IPS diarahkan untuk mengajarkan siswa tentang isu-isu sosial, politik, dan ekonomi yang relevan dengan masyarakat global saat ini. Landasan operasional pendidikan IPS di SD didasarkan pada beberapa peraturan dan kebijakan, antara lain UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Republik Indonesia, Permendiknas No. 22/2006 tentang standar isi, PP No. 19/2005 tentang kelompok mata pelajaran, dan Kepmendiknas No. 22/2006 tentang KTSP. Peraturan-peraturan ini memberikan pedoman dan kerangka kerja untuk pengembangan kurikulum pendidikan IPS di SD. Dengan memahami peran aliran filsafat dan landasan operasional pendidikan IPS di SD, kita dapat melihat bagaimana pendekatan yang berbeda dapat mempengaruhi pengembangan kurikulum dan pembelajaran IPS di SD. Penting bagi pendidik dan pengambil kebijakan pendidikan untuk mempertimbangkan berbagai aliran filsafat dan landasan operasional ini dalam merancang kurikulum yang relevan dan efektif untuk siswa SD.