Jam Malam, Teman Setia **

** Mentari perlahan tenggelam di ufuk barat, meninggalkan langit jingga yang memikat. Di kamarnya, Rara masih asyik bergelut dengan buku pelajaran. Jam malam sudah dekat, namun rasa penasarannya terhadap materi ujian besok belum terpuaskan. "Rara, sudah jam sembilan! Cepat tidur, besok ujian," suara Ibu memecah konsentrasinya. Rara menghela napas, ia tahu Ibu selalu mengingatkannya tentang jam malam. Awalnya, Rara merasa terkekang dengan aturan ini. Ia ingin menikmati waktu luang hingga larut malam, seperti teman-temannya. Namun, seiring berjalannya waktu, Rara mulai memahami makna di balik jam malam. "Jam malam bukan untuk membatasi, tapi untuk melindungi," Ibu pernah berkata. Rara pun menyadari bahwa jam malam membantunya untuk mengatur waktu belajar, istirahat, dan bermain. Ia bisa fokus belajar tanpa terganggu kelelahan, dan bangun pagi dengan semangat untuk menghadapi hari baru. Suatu malam, Rara terbangun karena mendengar suara gaduh di luar. Ia mengintip dari jendela dan melihat sekelompok remaja sedang berkelahi. Rara merasa takut dan bersyukur karena Ibu selalu mengingatkannya untuk tidur lebih awal. "Jam malam bukan hanya aturan, tapi juga kasih sayang," batin Rara. Ia menyadari bahwa jam malam adalah bentuk perhatian Ibu untuk menjaganya dari bahaya dan membantu dirinya tumbuh menjadi pribadi yang bertanggung jawab. Sejak saat itu, Rara tidak lagi merasa terkekang dengan jam malam. Ia justru menganggapnya sebagai teman setia yang selalu menjaganya dan membantunya meraih mimpi.