Sejarah Singkat Akuntansi: Dari Tablet Lempeng hingga Sistem Romawi

Sejarah akuntansi dapat ditelusuri kembali ke zaman primitif, ketika manusia pertama kali mencoba untuk melacak transaksi keuangan mereka. Salah satu catatan keuangan tertua yang diketahui adalah tablet lempeng yang digunakan di Babylonia kira-kira 3600 SM. Tablet ini digunakan untuk melacak pembayaran gaji pekerja, dan merupakan salah satu contoh awal dari sistem pencatatan dan pengendalian akuntansi. Selain Babylonia, sistem akuntansi juga dikembangkan di Mesir Kuno dan pemerintahan kota Yunani. Di Inggris, catatan keuangan pertama yang dikumpulkan atas perintah Raja William the Conqueror pada abad ke-11 untuk mengetahui sumber-sumber keuangan kerajaan. Tonggak sejarah akuntansi dimulai pada tahun 1494, ketika Lucas Pacioli menerbitkan buku "Summa de Arithmetica, Proportioni et Proportionum", yang berisi bab-cara pencatatan menurut pencatatan ganda (double-entry bookkeeping). Bab ini, yang berjudul "Tractatus de Computis et Scriptorio", dianggap sebagai salah satu karya paling penting dalam sejarah akuntansi. Pada akhir abad ke-15, ketika pengaruh Romawi mulai menurun, pusat perdagangan bergeser ke Spanyol, Portugal, dan Belanda. Akibatnya, sistem akuntansi yang dikembangkan oleh Romawi juga ikut bergeser dan digunakan oleh negara-negara tersebut. Sejak itu, laba rugi mulai dibuat secara sistematis, dan akuntansi menjadi alat penting untuk melacak dan mengelola transaksi keuangan. Sebagai kesimpulan, sejarah akuntansi panjang dan kompleks, dengan akar-akar yang dapat ditelusuri kembali ke zaman primitifari tablet lempeng hingga sistem Romawi, akuntansi telah berkembang dan berubah seiring waktu, menjadi alat penting untuk bisnis dan organisasi di seluruh dunia.