Evolusi Selera Makanan: Dari Masa ke Mas

Selera makanan manusia telah mengalami perubahan signifikan sepanjang sejarah, mencerminkan transformasi budaya dan kemajuan teknologi pangan dari zaman prasejarah hingga era modern saat ini. Di zaman kuno, manusia bergantung pada sumber daya alam lokal untuk memenuhi kebutuhan nutrisi mereka, dengan fokus pada makanan mentah seperti buah-buahan, sayuran liar, dan daging buruan.

Seiring berjalannya waktu, revolusi pertanian membawa perubahan besar dalam pola konsumsi masyarakat. Penemuan cara menumbuhkan tanaman dan beternak hewan menyebabkan diversifikasi diet manusia dengan penambahan biji-bijian, susu hewan ternak, serta rempah-rempah sebagai bagian integral dari masakan tradisional di berbagai belahan dunia.

Perkembangan perdagangan antar bangsa juga turut mempengaruhi selera makanan global. Rute rempah kuno membuka akses terhadap rempah-rempah eksotis Asia bagi Eropa abad pertengahan, mengubah citarasa kuliner secara radikal di kedua benua tersebut. Era kolonialisme kemudian membawa adopsi masif atas hidangan asing di wilayah jajahan baru.

Dalam konteks modernitas saat ini, tren diet veganisme dan vegetarianisme semakin populer sebagai respons terhadap isu-isu lingkungan dan kesehatan global. Teknologi pangan pun ikut berkembang pesat dengan inovasi produk nabati yang meniru rasa daging atau penggunaan alternatif protein non-hewani lainnya.

Melalui evolusi selera makanan dari masa ke masa ini dapat disimpulkan bahwa preferensi kuliner manusia tidak hanya dipengaruhi oleh faktor biologis tetapi juga oleh dinamika sosial budaya serta progres ilmiah-teknologis yang terus berkembang.