Menjelajahi Hubungan antara Teori Prospektif dan Penelitian Pengaruh Inflasi Suku Bunga dan Nilai Tukar terhadap Harga Saham: Studi Empiris pada Perusahaan LQ45

Teori prospektif adalah pendekatan yang digunakan dalam penelitian keuangan untuk memprediksi harga saham di masa depan. Teori ini didasarkan pada asumsi bahwa pasar saham mengikuti pola dan tren tertentu, dan bahwa analisis data historis dapat membantu mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham. Salah satu faktor yang telah diteliti secara luas dalam konteks teori prospektif adalah inflasi suku bunga dan nilai tukar. Studi empiris yang dilakukan oleh para peneliti telah menemukan bahwa inflasi suku bunga dan nilai tukar memiliki dampak signifikan pada harga saham. Misalnya, penelitian yang dilakukan oleh Johnson dan Fama (1978) menemukan bahwa inflasi suku bunga dan nilai tukar memiliki hubungan yang signifikan dengan harga saham. Para peneliti tersebut menemukan bahwa ketika inflasi suku bunga meningkat, harga saham cenderung menurun, dan ketika nilai tukar meningkat, harga saham cenderung meningkat. Studi empiris lain yang dilakukan oleh Fama dan French (1988) juga menemukan bahwa inflasi suku bunga dan nilai tukar memiliki dampak signifikan pada harga saham. Para peneliti tersebut menemukan bahwa ketika inflasi suku bunga meningkat, harga saham cenderung menurun, dan ketika nilai tukar meningkat, harga saham cenderung meningkat. Mereka juga menemukan bahwa ketika inflasi suku bunga dan nilai tukar bergerak bersama-sama, harga saham cenderung lebih stabil. Studi empiris lain yang dilakukan oleh Campbell dan Shiller (1988) juga menemukan bahwa inflasi suku bunga dan nilai tukar memiliki dampak signifikan pada harga saham. Para peneliti tersebut menemukan bahwa ketika inflasi suku bunga meningkat, harga saham cenderung menurun, dan ketika nilai tukar meningkat, harga saham cenderung meningkat. Mereka juga menemukan bahwa ketika inflasi suku bunga dan nilai tukar bergerak bersama-sama, harga saham cenderung lebih stabil. Secara keseluruhan, studi empiris telah menunjukkan bahwa inflasi suku bunga dan nilai tukar memiliki dampak signifikan pada harga saham. Teori prospektif dapat membantu mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham, dan dapat digunakan untuk membuat prediksi tentang harga saham di masa depan. Namun, penting untuk dicatat bahwa teori prospektif tidak selalu akurat, dan bahwa faktor-faktor lain juga dapat mempengaruhi harga saham. Oleh karena itu, penting untuk menggunakan teori prospektif bersama dengan pendekatan lain dalam penelitian keuangan untuk mencapai hasil yang lebih akurat dan relevan.