Pengertian Mustahik Zakat: Penerima Zakat yang Berhak

Zakat merupakan salah satu rukun Islam yang wajib ditunaikan oleh setiap muslim yang telah memenuhi syarat. Zakat memiliki peran penting dalam meningkatkan kesejahteraan umat dan membangun keadilan sosial. Dalam Islam, zakat memiliki dua aspek penting: pemberi zakat (muzakki) dan penerima zakat (mustahik). Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang pengertian mustahik zakat, yaitu penerima zakat yang berhak menerima zakat berdasarkan ketentuan syariat Islam.

Pengertian Mustahik Zakat

Mustahik zakat adalah individu atau kelompok yang berhak menerima zakat berdasarkan ketentuan syariat Islam. Mereka adalah penerima manfaat dari zakat yang telah ditetapkan oleh Allah SWT. Dalam Al-Quran, Allah SWT menjelaskan tentang mustahik zakat dalam Surat At-Taubah ayat 60:

> "Sesungguhnya zakat-zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para muallaf yang hatinya hendak dilunakkan, untuk (memerdekakan) budak, untuk orang-orang yang terlilit hutang, untuk jalan Allah, dan untuk orang-orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan dari Allah. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana."

Ayat ini menjelaskan bahwa zakat ditujukan untuk delapan golongan mustahik, yaitu:

1. Fakir: Orang yang sangat miskin dan tidak memiliki harta sama sekali untuk memenuhi kebutuhan pokoknya.

2. Miskin: Orang yang memiliki harta, tetapi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan pokoknya.

3. Amil: Orang yang bertugas mengelola dan menyalurkan zakat.

4. Muallaf: Orang yang baru masuk Islam dan membutuhkan bantuan untuk memperkuat imannya.

5. Riba'ul-'Abid: Orang yang terlilit hutang dan membutuhkan bantuan untuk melunasi hutangnya.

6. Fi Sabilillah: Orang yang berjuang di jalan Allah, seperti para mujahid dan dai.

7. Ibnu Sabil: Orang yang sedang dalam perjalanan dan kehabisan bekal.

8. Gharim: Orang yang terlilit hutang karena kebutuhan pokoknya.

Kriteria Mustahik Zakat

Untuk menjadi mustahik zakat, seseorang harus memenuhi beberapa kriteria, yaitu:

1. Beragama Islam: Hanya orang Islam yang berhak menerima zakat.

2. Membutuhkan Bantuan: Mustahik zakat adalah orang yang membutuhkan bantuan untuk memenuhi kebutuhan pokoknya.

3. Tidak Memiliki Harta: Mustahik zakat tidak memiliki harta atau hartanya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan pokoknya.

4. Tidak Memiliki Penghasilan: Mustahik zakat tidak memiliki penghasilan atau penghasilannya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan pokoknya.

Manfaat Penerima Zakat

Penerima zakat mendapatkan berbagai manfaat, antara lain:

1. Memenuhi Kebutuhan Pokok: Zakat dapat membantu mustahik untuk memenuhi kebutuhan pokoknya, seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal.

2. Meningkatkan Kesejahteraan: Zakat dapat membantu mustahik untuk meningkatkan kesejahteraannya dan keluar dari kemiskinan.

3. Memperkuat Iman: Zakat dapat membantu mustahik untuk memperkuat imannya dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

4. Membangun Keadilan Sosial: Zakat dapat membantu membangun keadilan sosial dengan mengurangi kesenjangan antara orang kaya dan orang miskin.

Kesimpulan

Mustahik zakat adalah penerima zakat yang berhak menerima zakat berdasarkan ketentuan syariat Islam. Mereka adalah golongan yang membutuhkan bantuan untuk memenuhi kebutuhan pokoknya dan meningkatkan kesejahteraannya. Zakat merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang telah memenuhi syarat dan memiliki harta yang mencapai nisab. Dengan memahami pengertian mustahik zakat dan kriteria yang harus dipenuhi, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran umat Islam dalam menunaikan zakat dan menyalurkannya kepada golongan yang berhak.