Pendekatan Kardinal dan Ordinal dalam Analisis Konsumsi

Dalam analisis konsumsi, terdapat dua pendekatan yang umum digunakan, yaitu pendekatan kardinal dan pendekatan ordinal. Pendekatan kardinal didasarkan pada pengukuran absolut dari utilitas atau kepuasan yang diperoleh dari konsumsi barang. Namun, pendekatan ini memiliki beberapa kelemahan, terutama dalam penentuan nilai guna total dan nilai guna marjinal yang bersifat subjektif. Sebagai alternatif, ekonom menggunakan pendekatan ordinal yang lebih menekankan pada preferensi atau peringkat barang yang dikonsumsi. Dalam pendekatan ini, konsumen memberikan peringkat atau urutan kombinasi barang berdasarkan preferensinya. Pendekatan ordinal menggunakan analisis kurva indiferen untuk menggambarkan preferensi konsumen. Kurva indiferen adalah kurva yang menunjukkan berbagai titik kombinasi dua barang yang memberikan kepuasan yang sama bagi konsumen. Kurva ini pertama kali dikembangkan oleh ekonom Inggris, Francis Ysidro Edgeworth, pada tahun 1881 dan kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh ekonom Italia, Vilfredo Pareto, pada tahun 1906. Pada tahun 1930-an, ekonom Inggris, Roy George Douglas Allen dan John Richard Hicks, mempopulerkan dan memperluas penggunaan kurva indiferen. Pendekatan ordinal lebih relevan dalam analisis konsumsi barang-barang kompleks, seperti makanan atau pakaian. Dalam pendekatan ini, konsumen tidak perlu mengukur utilitas secara absolut, namun lebih fokus pada perbandingan preferensi antara barang yang dikonsumsi. Dalam kesimpulan, pendekatan kardinal dan ordinal adalah dua pendekatan yang digunakan dalam analisis konsumsi. Pendekatan kardinal menggunakan pengukuran absolut utilitas atau kepuasan, sedangkan pendekatan ordinal lebih menekankan pada preferensi atau peringkat barang. Pendekatan ordinal lebih relevan dalam analisis konsumsi barang-barang kompleks.