Evaluasi Implementasi Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di SDKI

Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) merupakan elemen krusial dalam menjamin keselamatan pasien dan tenaga kesehatan di setiap fasilitas kesehatan, termasuk di SDKI (Satuan Darah Kerja Infeksius). Keberhasilan implementasi program ini bergantung pada evaluasi yang sistematis dan berkelanjutan.

Faktor-Faktor Kunci dalam Evaluasi Program PPI di SDKI

Evaluasi program PPI di SDKI meliputi beberapa faktor kunci. Pertama, kepatuhan terhadap standar prosedur operasional (SPO) menjadi indikator utama efektivitas program. Audit rutin terhadap penerapan SPO, seperti penggunaan alat pelindung diri (APD), penanganan limbah infeksius, dan desinfeksi peralatan, memberikan gambaran nyata kepatuhan di lapangan.

Kedua, pemantauan angka infeksi yang terkait dengan SDKI, seperti infeksi jarum suntik atau infeksi silang, merupakan parameter penting dalam menilai dampak program PPI. Penurunan angka infeksi menunjukkan efektivitas program, sementara peningkatannya mengindikasikan perlunya investigasi dan perbaikan.

Metodologi Evaluasi yang Komprehensif

Evaluasi program PPI di SDKI memerlukan metodologi yang komprehensif. Observasi langsung terhadap praktik PPI di lapangan, seperti cara petugas menggunakan APD atau menangani spesimen infeksius, memberikan informasi berharga tentang implementasi program.

Wawancara dengan tenaga kesehatan di SDKI, termasuk dokter, perawat, dan petugas laboratorium, dapat menggali informasi tentang pengetahuan, sikap, dan praktik mereka terkait PPI. Survei kepuasan pasien juga dapat memberikan masukan berharga tentang persepsi mereka terhadap penerapan PPI di SDKI.

Analisis Data dan Tindak Lanjut

Data yang terkumpul dari berbagai metode evaluasi perlu dianalisis untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan program PPI di SDKI. Analisis data kuantitatif, seperti angka kepatuhan terhadap SPO atau angka infeksi, memberikan gambaran umum efektivitas program.

Data kualitatif, seperti hasil wawancara atau observasi, memberikan konteks dan pemahaman yang lebih dalam tentang faktor-faktor yang memengaruhi implementasi program. Berdasarkan hasil analisis, rencana tindak lanjut perlu disusun untuk mengatasi kelemahan dan memperkuat aspek-aspek yang sudah berjalan baik.

Evaluasi program PPI di SDKI bukanlah kegiatan yang dilakukan sekali saja, melainkan proses berkelanjutan yang harus diintegrasikan dalam sistem manajemen mutu. Dengan melakukan evaluasi secara berkala, SDKI dapat mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan, meningkatkan kepatuhan terhadap standar PPI, dan pada akhirnya, menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi pasien dan tenaga kesehatan.