Mitos dan Legenda di Balik Kemegahan Candi Prambanan
4 (213 suara) Pendahuluan
Candi Prambanan, mahakarya arsitektur dari masa lampau, tegak berdiri dengan megahnya di tanah Jawa. Keindahan dan keanggunan candi ini memikat mata dan membangkitkan rasa kagum bagi siapa saja yang menyaksikannya. Namun, di balik kemegahan batunya, tersimpan kisah-kisah dan legenda yang memperkuat daya pikatnya. Mitos dan legenda yang menyelimuti Candi Prambanan bukan sekadar cerita pengantar tidur, melainkan cerminan kepercayaan dan nilai-nilai budaya masyarakat Jawa pada masa lalu. Mari kita telusuri lebih dalam kisah-kisah yang menghiasi candi mewah ini, dari legenda Rara Jonggrang hingga proses pembangunannya yang penuh misteri.
Siapa Rara Jonggrang?
Rara Jonggrang adalah sosok kunci dalam legenda Candi Prambanan. Ia merupakan putri cantik jelita dari Prabu Baka, raja raksasa yang sakti mandraguna. Kecantikannya tersohor seantero negeri, memikat hati banyak pangeran dan raja. Namun, hatinya tak mudah ditaklukkan. Kisah tragisnya bermula ketika Bandung Bondowoso, seorang pangeran gagah berani dengan kesaktian luar biasa, berhasil mengalahkan Prabu Baka dalam pertempuran sengit. Terpesona oleh kecantikan Rara Jonggrang, Bandung Bondowoso melamarnya. Rara Jonggrang yang sebenarnya membenci Bandung Bondowoso karena telah membunuh ayahnya, mencari akal untuk menolak lamaran tersebut. Ia mengajukan dua syarat yang mustahil: pertama, Bandung Bondowoso harus membangun seribu candi dalam semalam; dan kedua, ia harus membuat sumur yang sangat dalam. Bandung Bondowoso, dengan bantuan pasukan jin, hampir berhasil menyelesaikan seribu candi. Rara Jonggrang yang ketakutan, kemudian memerintahkan dayang-dayangnya untuk menumbuk padi dan membakar jerami agar suasana terlihat seperti fajar. Para jin mengira fajar telah tiba dan meninggalkan pekerjaan mereka. Bandung Bondowoso yang mengetahui tipu muslihat Rara Jonggrang, murka dan mengutuknya menjadi arca yang melengkapi candi ke-seribu. Kisah inilah yang dipercaya masyarakat sebagai asal-usul Candi Prambanan dan arca Durga di dalamnya.Apa legenda Candi Prambanan?
Legenda Candi Prambanan berkisah tentang cinta, pengorbanan, tipu daya, dan kutukan. Cerita ini berpusat pada Rara Jonggrang, putri Prabu Baka, dan Bandung Bondowoso, pangeran sakti yang menaklukkan kerajaan Prabu Baka. Bandung Bondowoso yang terpikat oleh kecantikan Rara Jonggrang, berniat mempersuntingnya. Namun, Rara Jonggrang yang menyimpan dendam atas kematian ayahnya, menolak lamaran tersebut dengan halus. Ia mengajukan dua syarat yang mustahil dipenuhi: membangun seribu candi dalam satu malam dan menggali sumur yang sangat dalam. Bandung Bondowoso, dengan kesaktiannya, hampir berhasil menyelesaikan seribu candi dengan bantuan para jin. Melihat hal ini, Rara Jonggrang panik dan menyusun siasat. Ia meminta dayang-dayangnya menumbuk padi dan membakar jerami, menciptakan ilusi fajar. Para jin yang mengira fajar telah tiba, menghentikan pekerjaan mereka. Bandung Bondowoso yang marah karena tipu muslihat Rara Jonggrang, mengutuknya menjadi arca, yang konon merupakan arca Durga yang terdapat di dalam candi utama Prambanan. Legenda ini menjadi bagian tak terpisahkan dari Candi Prambanan, menambah daya tarik mistis dan magis bagi para pengunjung. Kisah ini diwariskan secara turun-temurun dan menjadi bagian dari kekayaan budaya Indonesia.Bagaimana Candi Prambanan dibangun?
Meskipun legenda mengaitkan pembangunan Candi Prambanan dengan Bandung Bondowoso dan pasukan jin, kenyataannya candi ini dibangun oleh manusia pada abad ke-9 Masehi. Proses pembangunannya tentu melibatkan ribuan pekerja terampil, arsitek, dan pemahat batu. Para ahli sejarah memperkirakan pembangunan Candi Prambanan memakan waktu puluhan tahun. Candi ini dibangun dengan menggunakan batu andesit yang dipahat dan disusun dengan presisi tinggi tanpa menggunakan perekat. Teknik pembangunannya menunjukkan kemajuan teknologi dan seni arsitektur pada masa itu. Relief-relief yang menghiasi dinding candi menggambarkan kisah Ramayana dan Krishnayana, mencerminkan pengaruh agama Hindu yang kuat pada masa itu. Kompleks Candi Prambanan terdiri dari candi utama yang menjulang tinggi, dikelilingi oleh candi-candi perwara yang lebih kecil. Kemegahan dan keindahan arsitektur Candi Prambanan menjadi bukti kemahiran dan dedikasi para pembangunnya.Kapan Candi Prambanan dibangun?
Candi Prambanan diperkirakan dibangun pada pertengahan abad ke-9 Masehi, sekitar tahun 850 M, pada masa pemerintahan Rakai Pikatan dari Kerajaan Mataram Kuno. Penentuan waktu pembangunan ini didasarkan pada prasasti Siwagrha yang ditemukan di sekitar kompleks candi. Prasasti tersebut bertarikh tahun 778 Saka atau 856 Masehi. Prasasti ini menjelaskan tentang pembangunan candi Siwagrha, yang diyakini merujuk pada Candi Prambanan. Meskipun demikian, beberapa ahli sejarah masih memperdebatkan detail pasti mengenai periode pembangunannya. Namun, konsensus umum menempatkan pembangunan Candi Prambanan pada abad ke-9, menjadikannya salah satu candi Hindu tertua di Indonesia.Di mana lokasi Candi Prambanan?
Candi Prambanan terletak di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, sekitar 17 kilometer timur laut Kota Yogyakarta. Candi ini berada di perbatasan antara Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Lokasinya yang strategis, mudah dijangkau baik dari Yogyakarta maupun dari kota-kota sekitarnya. Kompleks candi ini terletak di dataran rendah yang subur, dikelilingi pemandangan persawahan dan perbukitan yang indah. Keberadaan Candi Prambanan di lokasi yang mudah diakses ini memudahkan wisatawan dari berbagai penjuru dunia untuk mengunjungi dan mengagumi kemegahan salah satu warisan budaya dunia yang diakui oleh UNESCO ini.Mitos dan legenda yang melingkupi Candi Prambanan bukan hanya sekadar cerita, tetapi juga cerminan dari kekayaan budaya dan sejarah Indonesia. Kisah Rara Jonggrang dan Bandung Bondowoso, meskipun fantastis, memberikan warna dan daya tarik tersendiri bagi candi ini. Legenda tersebut juga mengajarkan kita tentang cinta, pengorbanan, tipu daya, dan konsekuensi dari perbuatan. Di samping legenda, keberadaan Candi Prambanan sebagai saksi bisu kemajuan peradaban manusia di masa lampau juga patut kita apresiasi. Keindahan arsitektur dan detail ukirannya menunjukkan keahlian dan dedikasi para pembangunnya. Dengan memahami mitos, legenda, dan sejarah di balik Candi Prambanan, kita dapat lebih menghargai warisan budaya yang luar biasa ini dan berkontribusi dalam pelestariannya untuk generasi mendatang.
