Dampak Pertumbuhan Penduduk Indonesia pada Tahun 2045: Era Baru Lansi

Pada tahun 2045, Indonesia dihadapkan pada dua skenario pertumbuhan penduduk yang berbeda. Menteri PPN dan Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro, menjelaskan bahwa skenario pertama adalah jika jumlah anak terus menurun dan tingkat fertilitas mencapai di bawah 2. Dalam skenario ini, total penduduk Indonesia pada tahun 2045 diperkirakan mencapai sekitar 311 juta jiwa. Namun, skenario kedua adalah jika tingkat fertilitas dapat dipertahankan di kisaran 2. Dalam skenario ini, jumlah penduduk diperkirakan mencapai 318,9 juta jiwa. Menurut Bambang, perbedaan jumlah penduduk ini akan berdampak pada struktur demografi Indonesia. Jika skenario pertama terjadi, persentase penduduk lansia atau yang berusia 60 tahun ke atas akan mencapai sekitar 19,85 persen. Hal ini menandakan bahwa Indonesia akan memasuki era baru, yaitu era populasi yang menua atau ageing population. Dampak dari pertumbuhan penduduk dan perubahan struktur demografi ini akan dirasakan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat. Pertama, kesehatan dan pelayanan kesehatan akan menjadi tantangan yang lebih besar. Dengan meningkatnya jumlah lansia, perlu adanya peningkatan fasilitas kesehatan yang mampu menyediakan pelayanan yang memadai untuk kebutuhan mereka. Selain itu, perlu juga adanya perhatian khusus terhadap penyakit-penyakit yang umumnya terkait dengan usia lanjut, seperti penyakit jantung, diabetes, dan gangguan neurologis. Kedua, perubahan struktur demografi ini juga akan berdampak pada sistem pensiun dan kesejahteraan sosial. Dengan meningkatnya jumlah lansia, perlu adanya kebijakan yang dapat menjamin kesejahteraan mereka, termasuk program pensiun yang memadai dan perlindungan sosial yang memadai. Hal ini penting untuk memastikan bahwa lansia dapat hidup dengan layak dan mendapatkan akses yang memadai terhadap kebutuhan dasar mereka. Selain itu, perubahan struktur demografi ini juga akan berdampak pada pasar tenaga kerja. Dengan meningkatnya jumlah lansia, perlu adanya kebijakan yang dapat memfasilitasi partisipasi mereka dalam pasar tenaga kerja. Lansia yang sehat dan produktif dapat memberikan kontribusi yang berharga dalam berbagai sektor ekonomi. Oleh karena itu, perlu adanya kebijakan yang mendorong inklusi dan kesempatan kerja bagi lansia. Dalam menghadapi era baru lansia ini, Indonesia perlu mempersiapkan diri dengan baik. Perlu adanya perencanaan yang matang dalam bidang kesehatan, pensiun, dan kesejahteraan sosial. Selain itu, perlu juga adanya kesadaran dan pemahaman yang lebih baik tentang kebutuhan dan potensi lansia dalam masyarakat. Dengan demikian, Indonesia dapat menghadapi era baru ini dengan baik dan memastikan kualitas hidup yang baik bagi semua lapisan masyarakat. Sumber: Beritagar.id