Menghitung Arus Listrik dengan Hukum Ohm

Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang bagaimana menghitung arus listrik menggunakan Hukum Ohm. Hukum Ohm adalah salah satu prinsip dasar dalam fisika yang digunakan untuk menghubungkan arus listrik, tegangan, dan resistansi dalam suatu rangkaian listrik. Hukum Ohm menyatakan bahwa arus listrik yang mengalir melalui suatu konduktor (misalnya kawat) sebanding dengan tegangan yang diterapkan pada konduktor tersebut dan berbanding terbalik dengan resistansi konduktor tersebut. Dalam persamaan matematis, hukum Ohm dapat dituliskan sebagai berikut: \[I = \frac{V}{R}\] Di mana: - I adalah arus listrik yang mengalir melalui konduktor (dalam satuan Ampere) - V adalah tegangan yang diterapkan pada konduktor (dalam satuan Volt) - R adalah resistansi konduktor (dalam satuan Ohm) Dalam kasus ini, kita diberikan nilai resistansi (R) sebesar 5 Ohm dan tegangan (V) sebesar 40 Volt. Kita diminta untuk menghitung nilai arus listrik (I) yang mengalir melalui konduktor. Dengan menggunakan persamaan hukum Ohm, kita dapat menghitung nilai arus listrik sebagai berikut: \[I = \frac{V}{R} = \frac{40}{5} = 8 \text{ Ampere}\] Jadi, arus listrik yang mengalir melalui konduktor adalah 8 Ampere. Dalam kesimpulan, kita telah membahas tentang penggunaan Hukum Ohm untuk menghitung arus listrik dalam suatu rangkaian listrik. Dengan menggunakan persamaan hukum Ohm, kita dapat menghubungkan arus listrik, tegangan, dan resistansi dalam suatu konduktor. Dalam kasus ini, kita telah menghitung nilai arus listrik yang mengalir melalui konduktor dengan menggunakan nilai resistansi dan tegangan yang diberikan.