Fungsi Permintaan dan Penawaran: Membentuk Fungsi Non-Linier

Fungsi permintaan dan penawaran adalah konsep penting dalam ekonomi yang membantu kita memahami bagaimana harga dan kuantitas suatu barang atau jasa ditentukan di pasar. Biasanya, fungsi permintaan dan penawaran dianggap sebagai fungsi linier, di mana hubungan antara harga dan kuantitas adalah proporsional. Namun, dalam beberapa kasus, fungsi permintaan dan penawaran dapat membentuk fungsi non-linier, di mana hubungan antara harga dan kuantitas tidak proporsional. Misalnya, mari kita pertimbangkan sebuah barang dengan fungsi permintaan Q dan P = 15 dan fungsi penawaran QS = P - 2. Dalam kasus ini, fungsi permintaan dan penawaran membentuk fungsi non-linier. Untuk menentukan titik keseimbangan, kita perlu mencari titik di mana fungsi permintaan dan penawaran bertemu. Dalam hal ini, kita mencari titik di mana Q = QS. Dengan menggabungkan fungsi permintaan dan penawaran, kita dapat menyelesaikan persamaan sebagai berikut: Q = P = 15 QS = P - 2 Dengan menggantikan nilai Q dengan P, kita dapat menyelesaikan persamaan: P = 15 P - 2 = 15 Dengan memecahkan persamaan di atas, kita dapat menentukan harga dan kuantitas di titik keseimbangan. Dalam hal ini, harga akan menjadi 15 dan kuantitas akan menjadi 13. Dengan demikian, titik keseimbangan untuk barang tersebut adalah harga 15 dan kuantitas 13. Dalam kasus ini, fungsi permintaan dan penawaran membentuk fungsi non-linier, di mana hubungan antara harga dan kuantitas tidak proporsional. Titik keseimbangan adalah titik di mana fungsi permintaan dan penawaran bertemu, yaitu harga 15 dan kuantitas 13. Dalam dunia nyata, banyak faktor yang dapat mempengaruhi fungsi permintaan dan penawaran suatu barang atau jasa. Oleh karena itu, penting untuk memahami bahwa fungsi permintaan dan penawaran tidak selalu membentuk fungsi linier, dan dapat membentuk fungsi non-linier dalam beberapa kasus.