Banjir di Desa Bojong: Bencana Alam atau Kegagalan Tata Kelola? **

Banjir yang melanda Desa Bojong, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, merupakan bukti nyata dari dampak perubahan iklim dan kurangnya perhatian terhadap tata kelola lingkungan. Meskipun hujan deras menjadi pemicu utama, banjir yang merendam ratusan rumah dan lahan persawahan menunjukkan adanya masalah yang lebih mendalam. Debit air Sungai Citonjong yang meluap menjadi penyebab utama banjir. Hal ini mengindikasikan bahwa sungai tersebut tidak mampu menampung volume air yang besar. Beberapa faktor dapat menjadi penyebabnya, seperti: * Sedimentasi: Sungai Citonjong mungkin mengalami pendangkalan akibat sedimentasi yang terjadi selama bertahun-tahun. Sedimentasi ini dapat disebabkan oleh erosi tanah di hulu sungai akibat deforestasi dan alih fungsi lahan. * Kurangnya infrastruktur: Sistem drainase dan tanggul sungai yang tidak memadai dapat memperparah banjir. Kurangnya investasi dalam infrastruktur pengendalian banjir menjadi faktor penting yang perlu dipertimbangkan. * Kurangnya kesadaran masyarakat: Kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan sungai dan lingkungan sekitar dapat memperparah masalah banjir. Sampah yang dibuang ke sungai dapat menyumbat aliran air dan memperburuk kondisi sungai. Banjir di Desa Bojong bukan hanya bencana alam, tetapi juga merupakan cerminan dari kegagalan tata kelola lingkungan. Pemerintah dan masyarakat perlu bekerja sama untuk mengatasi masalah ini. Beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain: * Rehabilitasi sungai: Pengerukan sedimentasi dan pembangunan tanggul sungai yang memadai dapat meningkatkan kapasitas sungai dalam menampung air. * Peningkatan infrastruktur: Pembangunan sistem drainase yang memadai dan penataan ruang yang terintegrasi dapat mengurangi risiko banjir. * Peningkatan kesadaran masyarakat: Sosialisasi dan edukasi tentang pentingnya menjaga kebersihan sungai dan lingkungan sekitar dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan. Banjir di Desa Bojong menjadi pelajaran berharga bagi kita semua.** Perubahan iklim dan kurangnya perhatian terhadap tata kelola lingkungan dapat berdampak buruk bagi kehidupan manusia. Kita perlu bertindak sekarang untuk mencegah bencana serupa terjadi di masa depan.