Membangun Jembatan dengan Tumpukan Batu: Sebuah Kajian dari Kanda IV Keskinaha Kandu

Dalam Kanda IV Keskinaha Kandu dari epik Ramayana, diceritakan tentang upaya Hanuman, kera kepercayaan Sugriwa, untuk membangun jembatan yang menghubungkan daratan dengan negeri Alengka. Dalam perjalanan ini, Hanuman berhasil mendaki Gunung Mahendra dan melompat dengan segenap kekuatannya untuk mencapai tujuannya. Setelah bertemu dengan Dewisita, Hanuman memberikan laporan bahwa Sri Rama akan segera menjemput Dewi Sita. Namun, tentara Alengka mengetahui kehadiran Hanuman dan mencoba untuk membunuhnya. Meskipun berbagai upaya dilakukan, Hanuman berhasil melarikan diri dan kembali bertemu dengan Sri Rama untuk melaporkan keadaan Dewi Sita di negeri Alengka. Dalam Kanda V Sundara Kanda, Hanuman menceritakan bahwa berkat bantuan Dewa Baruna, pasukan kera berhasil membangun jembatan di atas laut yang menghubungkan daratan dengan Alengka. Rahwana, raja Alengka, mengetahui hal ini dan segera menyusun kekuatan untuk menghadapi pasukan Sri Rama. Namun, adik Rahwana, Wibisana, memberikan masukan agar Dewi Sita dikembalikan kepada Sri Rama untuk menghindari perang yang akan merugikan rakyat. Usulan Wibisana ditanggapi dengan kemarahan oleh Rahwana dan akhirnya Wibisana diusir dari keluarganya. Wibisana kemudian bergabung dengan Sri Rama sebagai simbol ketidakdibalikkan dan bersama-sama melawan kejahatan Rahwana. Pertempuran akhirnya dimulai, dan dalam pertempuran ini, Indra, dewa petir, turut berperan membantu pasukan Sri Rama. Dalam Kanda IV dan V Ramayana, kita dapat melihat bagaimana keberanian, kekuatan, dan kebijaksanaan Hanuman serta bantuan dari dewa-dewa membantu dalam membangun jembatan dan menghadapi musuh. Kisah ini mengajarkan kita tentang pentingnya kerja sama, keberanian, dan kebijaksanaan dalam menghadapi tantangan dan mencapai tujuan.