Analisis Perspektif Sosiologis terhadap Perubahan Sosial dalam Era Digital dan Pandemi COVID-19

Perubahan sosial masyarakat berlangsung dengan cepat, terutama dengan memasuki era digital dan informasi. Meskipun disebut sebagai revolusi industri, perspektif utama dalam sosiologi seperti struktur fungsional, konflik, dan interaksionisme simbolik masih relevan dalam memotret perubahan yang ada. Mari kita analisis perubahan sosial dalam konteks pandemi COVID-19 melalui perspektif tiga tokoh utama dalam sosiologi: Emile Durkheim, Karl Marx, dan Herbert Mead. 1. Perspektif Emile Durkheim: Struktur Fungsional Emile Durkheim, seorang sosiolog struktural fungsionalis, berpendapat bahwa masyarakat terdiri dari bagian-bagian yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk menjaga stabilitas dan keseimbangan sosial. Dalam konteks pandemi COVID-19, kita dapat melihat bagaimana berbagai institusi dan sistem sosial bekerja sama untuk mengatasi krisis. Misalnya, sistem kesehatan, pemerintah, dan masyarakat sipil berkolaborasi untuk mengembangkan vaksin, memberikan informasi yang akurat, dan mendukung mereka yang terkena dampak. Selain itu, norma dan nilai sosial juga memainkan peran penting dalam membentuk perilaku individu selama pandemi, seperti pentingnya kebersihan tangan dan memakai masker. 2. Perspektif Karl Marx: Konflik Karl Marx, seorang sosiolog konflik, berpendapat bahwa masyarakat terbagi-bagi berdasarkan kepentingan dan kekuasaan yang saling bertentangan. Dalam konteks pandemi, kita dapat melihat bagaimana pandemi memperburuk ketidaksetaraan sosial dan ekonomi. Kelompok masyarakat yang kurang mampu dan rentan terhadap dampak negatif pandemi lebih sulit mengakses sumber daya dan layanan kesehatan. Selain itu, pandemi juga memperburuk ketidaksetaraan gender, di mana perempuan lebih rentan terkena dampak sosial dan ekonomi. Pandemi ini menyoroti konflik sosial dan ketidakadilan yang ada dalam masyarakat, serta memicu protes dan gerakan sosial untuk memperjuangkan perubahan. 3. Perspektif Herbert Mead: Interaksionisme Simbolik Herbert Mead, seorang sosiolog interaksionis simbolik, berpendapat bahwa masyarakat terbentuk melalui interaksi sosial dan penggunaan simbol-simbol. Dalam konteks pandemi, kita dapat melihat bagaimana interaksi sosial dan komunikasi menjadi semakin penting. Media sosial dan teknologi digital memainkan peran penting dalam menyebarkan informasi, menghubungkan orang-orang, dan membentuk persepsi terhadap pandemi. Selain itu, simbol-simbol seperti masker dan jarak sosial menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari selama pandemi, membentuk norma dan perilaku sosial baru. Dalam kesimpulan, pandemi COVID-19 menyoroti perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat melalui perspektif sosiologis. Melalui analisis Emile Durkheim, Karl Marx, dan Herbert Mead, kita dapat melihat bagaimana struktur fungsional, konflik, dan interaksionisme simbolik memainkan peran penting dalam membentuk perubahan sosial dalam konteks pandemi. Pandemi ini mengajarkan kita tentang pentingnya solidaritas sosial, keadilan sosial, dan komunikasi yang efektif dalam menghadapi krisis global.