Masa Depan Plastik: Menjelajahi Solusi Biodegradable dan Ramah Lingkunga

Plastik, bahan yang kuat dan tahan lama, telah menjadi masalah besar bagi laut di Indonesia. Plastik non-biodegradable, yang terbuat dari polimer rantai utama karbon, memiliki ikatan karbon-karbon yang sangat kuat dan tidak mudah putus. Namun, ada solusi yang menjanjikan untuk mengurangi dampak negatif plastik terhadap lingkungan: plastik biodegradable dan ramah lingkungan. Plastik biodegradable, yang sering terbuat dari pati, adalah jenis plastik yang dapat terurai lebih cepat dengan aktivasi air, sinar matahari, dan oksigen. Berbeda dengan plastik non-biodegradable, plastik biodegradable memiliki ikatan yang lebih lemah, seperti ikatan karbon-oksigen, yang membuatnya lebih mudah pecah. Bahan alami seperti tepung jagung digunakan untuk membuat plastik biodegradable, menjadikannya pilihan yang lebih berkelanjutan. Plastik ramah lingkungan, di sisi lain, dibuat dari bahan plastik daur ulang daripada petrokimia mentah. Ini berarti bahwa mereka tidak hanya mengurangi jumlah sampah plastik yang masuk ke laut, tetapi juga mengurangi dampak negatif produksi plastik pada lingkungan. Prinsip kimia hijau, yang sesuai dengan wacana di atas, adalah pendekatan yang bertujuan untuk mengurangi atau menghilangkan penggunaan dan produksi bahan kimia berbahaya. Dengan mengadopsi plastik biodegradable dan ramah lingkungan, kita dapat mengambil langkah menuju masa depan yang lebih berkelanjutan sambil juga mengurangi dampak negatif plastik terhadap lingkungan.