Faktor Manusia dalam Kerusakan Jaringan Kabel

Kerusakan jaringan kabel yang terjadi akibat kurangnya kehati-hatian pekerja pada suatu proyek dapat menjadi masalah serius. Salah satu faktor yang cukup tinggi dalam menyebabkan putusnya jaringan kabel adalah anak-anak yang bermain layang-layang. Khususnya, kabel drop core rentan terhadap kerusakan akibat aktivitas ini. Untuk mencegah kerusakan jaringan kabel, penting untuk melakukan pemeliharaan preventif dengan memonitor kondisi kabel secara rutin. Beberapa langkah yang dapat diambil adalah sebagai berikut: 1. Memeriksa lengkungan kabel (bending radius) secara teratur. Hal ini penting untuk mencegah meningkatnya nilai redaman. Patch cords dan slack core harus disimpan di dalam fiber trays dengan radius minimal 3 cm, dan bending kabel minimal 20 kali diameter kabel. 2. Memeriksa kulit kabel secara teliti. Pastikan tidak ada cacat, tersayat, atau terkelupas pada kulit kabel. Kerusakan pada kulit kabel dapat menyebabkan kerusakan lebih lanjut pada serat optik di dalamnya. 3. Menjaga kondisi ruangan perangkat CTF (Centralized Test Facility) tetap bersih dari debu dan kotoran. Debu dan kotoran dapat menyebabkan gangguan pada kinerja jaringan kabel. 4. Mengukur redaman serat fiber optik yang tidak beroperasi (spare fibers) menggunakan light source atau power meter. Nilai redaman yang diukur harus dibandingkan dengan data rekaman acceptance test (uji terima). Hal ini penting untuk memastikan bahwa redaman serat fiber optik tetap dalam batas yang diterima. Dengan melakukan pemeliharaan preventif yang tepat, kerusakan jaringan kabel akibat faktor manusia dapat diminimalisir. Penting bagi semua pihak yang terlibat dalam proyek untuk memahami pentingnya kehati-hatian dan menjaga kebersihan lingkungan kerja. Dengan demikian, kerusakan jaringan kabel dapat dihindari dan kualitas layanan dapat tetap terjaga.