Konsep Iman Menurut Asy'ariyah: Sebuah Kesimpula

Ahlussunnah wal Jamaah, khususnya aliran Asy'ariyah, mendefinisikan iman sebagai pengakuan hati (qalbi) dan ucapan lisan (lisani) terhadap rukun iman. Bukan sekadar pengetahuan intelektual, melainkan keyakinan yang tertanam kuat dalam hati dan diwujudkan dalam perilaku. Asy'ariyah menekankan pentingnya keseimbangan antara 'ilmu' (pengetahuan) dan 'amal' (amalan). Iman yang sempurna bukan hanya memahami ajaran Islam secara teoritis, tetapi juga mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Keimanan yang demikian akan terus berkembang dan menguat seiring dengan peningkatan ketaatan dan kedekatan kepada Allah SWT. Kehilangan sebagian amalan tidak serta merta menghilangkan iman, selama pengakuan dan keyakinan di hati tetap ada. Namun, kelemahan dalam amalan menunjukkan kelemahan iman yang perlu diperbaiki. Dengan demikian, konsep iman dalam Asy'ariyah mendorong upaya terus-menerus untuk meningkatkan kualitas keimanan melalui pengamalan ajaran Islam secara kaffah. Pemahaman ini memberikan perspektif yang seimbang dan realistis tentang perjalanan spiritual seorang muslim, mengajarkan bahwa perjalanan menuju kesempurnaan iman adalah proses yang berkelanjutan dan penuh rahmat. Ini memberikan harapan dan motivasi bagi setiap individu untuk terus memperbaiki diri dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.