Kewenangan Pemerintah dalam Hukum Publik

Hukum publik adalah bidang hukum yang mengatur hubungan antara pemerintah dan masyarakat. Menurut Lisa Webley dan Harriet Samuel, hubungan dalam hukum publik selalu bersifat vertikal di mana pemerintah selalu berada di atas. Berdasarkan definisi dan ciri yang dijelaskan para ahli di atas, penulis memiliki pendapat tersendiri bahwa tindakan hukum di bidang hukum publik adalah tindakan yang dilakukan berdasarkan kewenangan pemerintahan yang telah diberikan berdasarkan hukum publik. Dalam tindakan hukum di bidang hukum perdata, dasar bertindaknya bukan kewenangan pemerintahan melainkan hak keperdataan yang melekat kepada badan pemerintahan. Oleh karena itu, objek tindakan hukum di bidang hukum publik akan selalu seputar kewenangan, sedangkan objek tindakan hukum di bidang hukum perdata selalu akan mengenai hak keperdataan (baik dalam ranah hukum perorangan/persoonlijkheid maupun kebendaan/zakelijkheid/goedelijkheid). Hal ini akan dijelaskan dalam bab selanjutnya mengenai tindakan hukum di bidang hukum perdata oleh pemerintahan. Hal utama yang membedakan suatu jabatan pemerintahan dengan warga masyarakat pada umumnya menurut penulis adalah kewenangan bertindak yang diberikan secara spesifik. Dalam artian, pemerintah memiliki tugas-tugas yang telah diberikan (taakstelling) dan harus dilaksanakan (taakvervullen) berdasarkan hukum yang tidak dapat dilaksanakan oleh warga masyarakat, yang diejawantahkan dalam bentuk kekuasaan (macht) dan kewenangan (bevoegdheden). Inilah yang menjadi ciri utama hukum publik, yakni bersifat khusus (specialitet), yang membedakannya dengan hukum perdata. Misalnya dalam hukum pidana tidak semua orang dapat melakukan penangkapan, penyidikan dan penuntutan, hanya penyidik dan penuntut umum yang berwenang berdasarkan hukum. Dalam hukum administrasi, izin hanya diberikan oleh pejabat yang berwenang. Dalam hukum ketatanegaraan, hanya presiden dan DPR yang boleh.