Menghitung Besar Tabungan Ahmad pada Bulan ke-7

Ahmad menabung uang di Bank sebesar Rp 100.000. Pada bulan berikutnya, dia menabung lagi dengan jumlah yang lebih besar dari tabungan sebelumnya, sehingga membentuk suatu barisan aritmatika. Tugas kita adalah menghitung besar tabungan Ahmad pada bulan ke-7. Untuk menghitung besar tabungan Ahmad pada bulan ke-7, kita perlu mengetahui pola barisan aritmatika yang terbentuk dari penambahan tabungan setiap bulannya. Dalam barisan aritmatika, setiap suku dihasilkan dengan menambahkan selisih yang tetap ke suku sebelumnya. Misalnya, jika kita asumsikan penambahan tabungan setiap bulannya adalah 10.000, maka barisan aritmatika yang terbentuk adalah sebagai berikut: 100.000, 110.000, 120.000, 130.000, 140.000, 150.000, ... Dalam barisan ini, selisih antara setiap suku adalah 10.000. Dengan demikian, kita dapat menggunakan rumus umum untuk mencari suku ke-n dalam barisan aritmatika: Suku ke-n = Suku pertama + (n-1) * Selisih Dalam kasus ini, suku pertama adalah 100.000 dan selisihnya adalah 10.000. Kita ingin mencari suku ke-7, sehingga kita dapat menggantikan nilai n dengan 7 dalam rumus tersebut: Suku ke-7 = 100.000 + (7-1) * 10.000 = 100.000 + 6 * 10.000 = 100.000 + 60.000 = 160.000 Jadi, besar tabungan Ahmad pada bulan ke-7 adalah Rp 160.000. Dalam kasus nyata, nilai penambahan tabungan setiap bulannya mungkin berbeda. Namun, dengan menggunakan rumus yang sama, kita dapat menghitung besar tabungan Ahmad pada bulan ke-7 dengan menggantikan nilai suku pertama dan selisih sesuai dengan data yang diberikan. Dengan menabung secara teratur dan mengikuti pola barisan aritmatika, Ahmad dapat menghitung dengan mudah besar tabungannya pada bulan-bulan berikutnya.